
Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (PUI) menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025.
KH Sholeh Iskandar dikenal sebagai ulama karismatik asal Bogor yang bukan hanya berjuang di medan perang melawan penjajah, tetapi juga menjadi pendidik, pendakwah, dan pembangun masyarakat setelah Indonesia merdeka.
Ketua Umum DPP PUI, H Raizal Arifin, M.Sos, menegaskan bahwa pengusulan ini merupakan penghormatan bagi ulama yang menanamkan nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“KH Sholeh Iskandar berjuang dengan senjata, ilmu, dan pengabdian nyata bagi rakyat. Keluarga besar PUI dan masyarakat Jawa Barat pasti akan sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto jika beliau menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau,” ujar Raizal.
Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah DPP PUI, Dr. Sunarto, menambahkan bahwa KH Sholeh Iskandar memenuhi bahkan melampaui kriteria Pahlawan Nasional.
“Beliau tidak hanya terlibat di medan perang, tetapi juga membangun pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan. Perjuangan beliau berlanjut dalam jihad sosial untuk membentuk generasi penerus bangsa,” jelas Dr. Sunarto.
KH Sholeh Iskandar memiliki hubungan historis yang erat dengan PUI. Beliau adalah santri sekaligus menantu KH Ahmad Sanusi, pendiri PUI, dan aktif dalam organisasi Al-Ittihadiyatul Islamiyah/PUII sebelum menjadi pengurus inti PUI pasca-fusi tahun 1952.
Kontribusinya mencakup penyusunan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Tafsir Asas PUI, serta menjadi Anggota Dewan Pembina PB PUI hingga akhir hayatnya.
Sepanjang hidupnya, KH Sholeh Iskandar menunjukkan keteguhan prinsip. Di masa Orde Lama, beliau menolak jabatan Menteri Veteran yang ditawarkan Presiden Soekarno dan sempat dipenjara tanpa proses hukum karena aktivitas politiknya.
Setelah bebas, beliau mendirikan berbagai lembaga penting dan membimbing generasi muda melalui dakwah dan pendidikan, tetap hidup sederhana, disiplin ibadah, dan berfokus pada pengabdian kepada masyarakat.
PUI menilai bahwa mengangkat KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional adalah bentuk keadilan sejarah, sekaligus pengakuan terhadap ulama dan santri yang berperan besar dalam perjuangan bangsa.
“KH Sholeh Iskandar adalah pahlawan dalam arti sejati—berjuang dengan senjata, berpikir dengan ilmu, dan mengabdi dengan cinta. Penghargaan ini bukan hanya untuk beliau, tetapi juga untuk seluruh keluarga besar PUI dan bangsa Indonesia,” tutup Raizal Arifin.