KH Nurhasan Zaidi: PUI Harus Berperan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia
PUI.OR.ID, JAKARTA – Gebyar Puncak Milad PUI ke-104 telah sukses digelar pada Ahad (02/01/2022). Acara yang diselenggarakan secara hybrid di Gedung PP PUI, Jakarta Selatan dan Zoom Meeting serta YouTube ini dihadiri oleh 30 Anggota Majelis Syura PUI di kantor pusat PUI serta 300 jamaah PUI Se-Indonesia secara virtual.
Acara yang merayakan hari lahir Persatuan Ummat Islam ini diisi Pidato Kebangsaan oleh Ketua Majelis Syura PUI KH. Ahmad Heryawan dan Kaleidoskop & Muhasabah Tahun 2021 oleh Ketua Umum DPP PUI KH. Nurhasan Zaidi. Tidak kalah serunya, berbagai seni dan hiburan mulai dari shalawat, nasyid dan video kreatif juga ditampilkan dalam acara ini.
Dalam Kaleidoskop dan Muhasabah Tahun 2021-nya, KH. Nurhasan Zaidi menyampaikan bahwa Milad PUI tanggal 21 Desember secara legal sudah diresmikan oleh Majelis Syura pada Muktamar Ke-14 yang lalu sehingga sudah tidak ada ikhtilaf lagi.
“Insya Allah, karena ini ijtihad manusia, ijtihad kita semua, dan ijtihad ini ada landasan legalnya yang sudah ditetapkan pada masa pemerintahan Belanda pada 21 Desember 1917. Adapun Hari Fusi tetap kita lakukan itu sebagai kebanggaan kita, sebagai kebanggaan bahwa PUI pada tahun 1952 telah melakukan sebuah Fusi yang saat itu terjadi konflik pada zaman Soekarno,” ucapnya.
Ia pun melanjutkan bawah keadaan saat itu sangat luar biasa, pecahnya partai-partai, pecahnya ormas-ormas, bahkan PKI yang menunggangi, sangat luar biasa dalam kekacauan bangsa ini.
“Untuk itu PUI Berikan contoh justru pada tahun 1952, PUI melaksanakan Fusi sebagai ukhuwah kebersamaan. Dua organisasi besar asal Sukabumi dan Majalengka. Ini saya pikir prestasi kita sebagai kebanggaan sejarah masa lalu. itu sebagai motivasi kita,” katanya.
Namun ia juga mengingatkan bahwa hal itu bukan selalu diulang-ulang yang hanya sekedar kebanggaan semata tapi harus diaktualisasi dan harus dijadikan spirit bagi kita.
“Nah sebagai muhasabah akhir tahun 2021, tentunya sudah kita ketahui bersama bahwa negeri kita Alhamdulillah pasca pandemi ini bertahan baik. Umat Islam tetap solid, ekonomi sudah mulai membaik. Kita doakan warga PUI agar kegiatan pendidikan sudah mulai berjalan dan beradaptasi dengan pendidikan sistem online. Ini juga luar biasa, sebuah proses peradaban yang tidak pernah kita pikirkan, tapi itulah yang terjadi. Dan PUI bisa beradaptasi dengan zamannya,” lanjutnya.
Ia pun juga menyampaikan bahwa bangsa kita telah mengalami sebuah proses kebangkitan secara infrastruktur yang alhamdulillah bagus. Pembangunan dimana-mana, tapi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) tentu tidak pernah selesai bahkan masih jauh dari nilai kualitas.
“Bahkan kualitas sumber daya manusia kita di Asia Tenggara saja masih jauh di bawah Singapura, Malaysia dan sekitarnya. Mungkin karena penduduknya sedikit, beberapa juta, tapi penduduk kita hamper 300 juta sehingga perlu ada sebuah proses yang panjang,” pesannya.
KH. Nurhasan pun mengatakan bahwa tentunya PUI harus berperan dalam pembangunan sumber daya manusia di tengah euforia demokrasi.
“Euforia pembangunan fisik infrastruktur memang kita butuhkan, tapi sumberdaya manusia inilah yang harus kita benahi sebagai tantangan masa depan kita,” tutupnya. (Azam & Gabriel)