
Jakarta – Majelis Syura Persatuan Ummat Islam (PUI) resmi menetapkan Pembagian Penanggung Jawab dan Zona Pembinaan melalui Surat Keputusan Majelis Syura Nomor 015/SK/MS-PUI/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Syura, KH. Nurhasan Zaidi, dan Sekretaris Majelis Syura, Dr. KH. Wido Supraha, M.Si, pada Selasa (4/11/25).
Keputusan ini menjadi bagian dari upaya strategis Majelis Syura dalam memperkuat fungsi pembinaan ideologi, pengawasan, dan arah perjuangan organisasi secara lebih efektif dan merata di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
Dalam keputusan tersebut, Majelis Syura menetapkan sepuluh zona pembinaan, masing-masing dengan wilayah cakupan dan penanggung jawab sebagai berikut:
| No | Zona Pembinaan | Wilayah Cakupan | Penanggung Jawab |
|---|---|---|---|
| 1 | Zona Pembinaan 1 | Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung | KH. Nazar Haris, MBA |
| 2 | Zona Pembinaan 2 | Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau | Dr. KH. Sakhira Zandi, M.Si |
| 3 | Zona Pembinaan 3 | Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur | 1. Dr. KH. Wido Supraha, M.Si 2. Dr. Kana Kurniawan, M.A.Hk. |
| 4 | Zona Pembinaan 4 | Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur | 1. KH. Nurhasan Zaidi 2. H. Maman Abdurrahman, M.Si |
| 5A | Zona Pembinaan 5A | Jawa Barat 1 (Sukabumi, Bogor, Cianjur, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat) | 1. Dr. KH. Munandi Saleh, M.Si 2. H. Iman Budiman, M.Ag 3. Dra. Hj. Neni Fauziah, M.Ag 4. Ir. H. Samsi Akbar Aflah, M.Si |
| 5B | Zona Pembinaan 5B | Jawa Barat 2 (Bandung, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran) | 1. KH. Drs. Iding Bahrudin, M.MPd 2. Dr. H. Engkos Kosasih, M.Ag 3. H. Jojo Sutisna, S.Pd.I 4. Dra. Hj. Titin H. Nisrinati, M.M |
| 6 | Zona Pembinaan 6 | DKI Jakarta | 1. KH. Nur Ihsan Zaidi, M.M 2. Ilin Ratna Tiara, M.Sos |
| 7 | Zona Pembinaan 7 | Papua, Papua Barat, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara | 1. H. Raizal Arifin, M.Sos 2. Muhammad Mujani, M.M |
| 8 | Zona Pembinaan 8 | Luar Negeri (Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika) | Dr. KH. Ahmad Heryawan, M.Si |
| 9 | Zona Pembinaan 9 | Organisasi Otonom PUI (Wanita PUI, Pemuda PUI, HIMA PUI, Shofia Cahaya Bangsa) | 1. Hj. Herliani, M.Ag 2. U. Palahuddin Assofari, M.Sos 3. M. Syauqi Hafizh, Lc. |
Penguatan Pembinaan dan Ideologi Organisasi
Ketua Majelis Syura PUI, KH. Nurhasan Zaidi, menegaskan bahwa pembagian zona ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan efektivitas peran Majelis Syura di seluruh wilayah.
“Majelis Syura tidak hanya menjadi lembaga musyawarah, tetapi juga penjaga arah ideologi dan moral organisasi. Melalui zona pembinaan ini, setiap anggota dapat lebih fokus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan nilai-nilai perjuangan PUI di daerahnya masing-masing,” ujar KH. Nurhasan Zaidi.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Syura PUI, Dr. KH. Wido Supraha, M.Si., menambahkan bahwa sistem zonasi ini juga bertujuan memperkuat konektivitas antarwilayah dan memastikan seluruh hasil keputusan Majelis Syura tersosialisasi dengan baik hingga ke tingkat paling bawah.
“Setiap penanggung jawab zona memiliki mandat tidak hanya untuk membina, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi antara pusat dan daerah. Dengan demikian, arah perjuangan PUI akan berjalan serempak dan selaras dengan visi besar organisasi,” jelas Dr. Wido Supraha.
Majelis Syura PUI sebelumnya juga telah menetapkan Pedoman Dasar Majelis Syura Nomor 01/PD/MS-PUI/2025 sebagai landasan bagi tugas pokok dan fungsi anggota. Keputusan zonasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Majelis Syura pada 2 September 2025, yang membahas optimalisasi peran lembaga tertinggi dalam struktur organisasi PUI.
Dengan diterbitkannya keputusan ini, Majelis Syura berharap sistem pembinaan ideologi dan keorganisasian PUI akan lebih terarah, terukur, dan berdaya guna dalam membina umat serta mengawal perjuangan organisasi di seluruh Indonesia.