PEMBEKALAN KETUA DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT WANITA PUI PADA RAKERWIL DPW WANITA PUI SUMATERA UTARA
PUI.OR.ID, MEDAN – Pada sabtu 4 Juni 2022 dimulai pukul 13.00 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Sumatera Utara dilaksanakan pembekalan bagi DPW Wanita PUI Sumut yang paginya telah dilantik. Penyampaiian pembekalan ini diberikan oleh Ketum PP Wanita PUI terlebih dahulu menyampaikan tentang ‘Sejarah dan Pergerakan Wanita PUI. Wanita PUI merupakan organisasi perempuan yang didirikan sebagai jawaban atas pentingnya perempuan berkiprah di wilayah-wilayah sosial kemasyarakatan.
Pembekalan berikutnya disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Wanita PUI Dr. Hj. Munipah,M.Pd yang menyampaikan bahwa Gerakan perempuan Badan Otonom dari PUI yaitu Wanita PUI yang sejarahnya telah diungkapkan di atas hadir pada situasi dan kondisi masyarakat dalam keterbelakangan, kemiskinan, tidak terdidik, awam dalam pemahaman keagamaan, dan berada dalam zaman penjajahan Belanda. Kini gerakan perempuan Indonesia menghadapi masalah dan tantangan yang kompleks baik dalam aspek keagamaan, ekonomi, politik, maupun sosial-budaya. Untuk menghadapi tantangan kompleks tersebut, maka gerakan Wanita PUI dituntut untuk melakukan revitalisasi baik dalam pemikiran maupun orientasi praktis yang mana gerakannya mengarah pada pencerahan, dan pemberdayaan menuju kemajuan yang utama, dan ini dinyatakan secara visioner
Gerakan pemberdayaan perempuan yang telah banyak dilakukan oleh Wanita PUI seyogyanya tidak dilakukan secara seporadis, tanpa melihat keterkaitan dengan program yang telah disusun dan disyahkan dalam Munas Wanita PUI. Hendaknya PW. Wanita PUI Sumut yang baru saja dilantik menyusun Programnya yang mengacu pada Program DPP. Wanita PUI dengan prinsip SMART (Specific, Meausurable, Achievable, Relevant Timebound) Specific, Program kerja yang ditetapkan harus jelas dan Fokus; Meausurable, Menetapkan Program kerja yang terukur; Achievable, Dapat dicapai, artinya Program haruslah sebuah rencana yang dapat dicapai ; Relevant ,Secara logic bisa dicapai sesuai dengan kemampuan; Timebound, waktu nya jelas terprogram dalam pencapaian tujuannya
Pergerakan Wanita PUI haruslah terintegrasi dan komprehensif, dengan tetap berepdoman pada landasan Ideal/ Filosofis yaitu INTISAB, Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga sebagai landasan Konstiusionalnya dan Ishlahuts Tsamaniyah sebagai Landasan Operasional yang dikembangkan dalam Program Kerja Wanita PUI.
INTISAB hendaknya jangan hanya menjadi Lips service tapi harus terinternalisasi dan dihayati secara seksama , karena penghayatan memerlukan penalaran yang lebih mendalam, perlu dilandasi keimanan yang lebih mendalam. Lebih dari itu perlu diupayakan mengamalkannya walaupun belum seluruhnya, belum sempurna, atau belum berhasil
Fungsi utama dari Intisab adalah landasan Idiil yang menjadi pedoman dasar bagi seluruh keluarga besar PUI tanpa kecuali, dalam seluruh hidup dan kehidupannya, baik secara individu maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat atau organisasi. Jadi maksud pokok Intisab itu adalah untuk diamalkan, bukan sekedar dipahami atau dihayati secara semu
Seluruh warga PUI bahkan pada hakikatnya ummat Islam sendiri, apabila kepribadiannya sesuai dengan tolok ukur Intisab, maka ia adalah MUNTASIB, artinya orang yang melaksanakan atau menerapkan Intisab dalam kehidupan sehari-hari. Intisab baru mempunyai arti yang sebenarnya apabila diwujudkan dalam amaliah yang konkrit, yaitu dengan mengimplementasikan Ishlahuts Tsamaniyyah (Delapan Ishlah) sebagai landasan Operasional PUI
Demikian rangkaian yang disampaikan dilanjutkan dengan pembekalan berikutnya yang disampaikan Ketua 1 DPP Wanita PUI.