Pemuda PUI: Cabut Larangan Penggunaan Jilbab bagi Para Paskibraka

PUI.OR.ID, Jakarta – Pemuda Persatuan Ummat Islam (Pemuda PUI) mendesak agar larangan berjilbab bagi Paskibraka Nasional segera dihapus. Larangan berjilbab untuk para Paskibraka sudah menodai Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Segera cabut larangan berjilbab bagi Paskibraka! Ini menodai semangat Pancasila di tengah-tengah semangat masyarakat untuk menyambut momen kemerdekaan. Ini sebuah kemunduran, jangan sampai kita menghilangkan semangat pelajar-pelajar berprestasi ini untuk tetap berpegang kepada keyakinannya dalam menggunakan jilbab.” tegas Kepala Bidang Kajian Strategis Pemuda PUI, Rijal Muharram, dalam keterangan tertulisnya.
Selaras dengan hal tersebut, Ujang Palahuddin Assofari, Ketua Umum PP Pemuda PUI menegaskan agar BPIP harus bertanggungjawab.
“Tahun-tahun sebelumnya, tidak ada soal. Bahkan, pada tahun 2021, pemegang baki bendera pusaka saja berjilbab. Paskibraka adalah simbol kebanggaan nasional yang merepresentasikan nilai-nilai kebhinnekaan dan persatuan bangsa. Arahan kepada Paskibraka untuk melepas jilbab harus diusut tuntas. BPIP harus bertanggungjawab,” tegas Palahuddin.
Palahuddin menjelaskan bahwa Pemuda PUI juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara nilai-nilai kebhinnekaan, serta memastikan bahwa semua warga negara, tanpa terkecuali, merasa dihargai dan diakui dalam simbol-simbol agama dan kebangsaan mereka.
“Jangan sampai kebanggaan kita kepada para Paskibraka, dinodai oleh pihak-pihak yang tidak memahami urgensi nilai-nilai yang dibawa Paskibraka itu sendiri,” jelas Palahuddin.
Sebelumnya, seperti yang dilansir dari Republika.co.id, Rabu (14/8/2024), Pembina Paskibraka Nasional 2021, Irwan Indra, mendapat informasi, bahwaa sebenarnya ada 18 perwakilan Paskibraka perempuan yang mengenakan jilbab. Namun, semuanya harus mencopot penutup kepala tersebut karena aturan yang dikenakan BPIP.