
BOGOR – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Ummat Islam (PUI) Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, menggelar kegiatan Taklim Islah dalam rangka memperingati Milad ke-108 PUI sekaligus Hari Ibu, pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Taklim Islah merupakan majelis taklim yang dikelola oleh Ormas PUI, diselenggarakan oleh ikhwan dan akhwat PUI sebagai upaya pembinaan kepribadian diri, penguatan kesalehan keluarga, serta pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara yang diridhai Allah SWT, melansir wartabogor.id.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid At-Thoyyibin, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, ini menghadirkan KH. Yasir A. Liputo, S.Si. sebagai penceramah. Meski hujan deras mengguyur sejak sebelum hingga acara berlangsung, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan kekhusyukan jamaah dalam mengikuti rangkaian taklim.
Dalam tausiyahnya, KH. Yasir A. Liputo menekankan pentingnya menjalankan ibadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
“Ibadah itu harus benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Ketika ibadah kita benar, maka rumah tangga akan harmonis karena rujukannya adalah Shohibul Ibadah,” jelasnya di hadapan jamaah.
Ketua DPC PUI Tanah Sareal, Ustadz Abdul Ghofur, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PUI mungkin mulai dikenal luas oleh masyarakat pada era kepemimpinan Kang Aher sebagai Gubernur Jawa Barat. Namun secara ideologis dan historis, PUI telah lahir jauh sebelumnya dan kini telah memasuki usia 108 tahun.
“PUI adalah ormas Islam yang memiliki akar sejarah panjang. Ia lahir dari peleburan dua organisasi besar, yakni Perserikatan Oemmat Islam (POI) dan Persatuan Oemmat Islam Indonesia (POII). Ini menunjukkan bahwa PUI dibangun di atas semangat persatuan dan perjuangan umat,” ujar Ustadz Abdul Ghofur.
Ia juga menegaskan bahwa PUI didirikan oleh para ulama dan tokoh bangsa, di antaranya KH. Abdul Halim, Ajengan Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin, yang memiliki komitmen kuat dalam dakwah, pendidikan, serta penguatan peran umat Islam di Indonesia.
“Melalui Taklim Islah ini, kami berharap nilai-nilai keislaman dapat terus hidup di tengah keluarga dan masyarakat, sehingga PUI tidak hanya besar secara usia, tetapi juga semakin kuat dalam kontribusi nyata bagi umat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para jamaah mampu mengamalkan nilai-nilai interaksi positif dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Dengan demikian, akan lahir pribadi-pribadi yang lebih produktif, berakhlak, dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah PUI dalam dakwah, menuntut ilmu, serta mengantarkan umat menuju keridaan-Nya.