PP Pemuda PUI Mantapkan Langkah, Gelar Rapat Kerja Perdana Susun Strategi dan Program Unggulan 3 Tahun

PUI.OR.ID, Jakarta – Pengurus Pusat (PP) Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI) menggelar rapat kerja perdana guna membahas rencana strategis (Renstra) dan program kerja untuk tiga tahun masa kepengurusan mendatang. Acara yang berlangsung di Aula Utama Gedung Pimpinan Pusat PUI, Jakarta, Sabtu (5/10/24) ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus pusat, termasuk Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, serta para ketua bidang.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Pemuda PUI, Ujang Falahuddin Assofari, memberikan arahan mengenai pentingnya sinergi antara pengurus dan seluruh kader dalam mewujudkan visi dan misi Pemuda PUI selama tiga tahun ke depan.
“Kita tidak hanya merancang program kerja, tapi juga membangun pondasi kuat yang akan memperkuat peran Pemuda PUI sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Dalam menghadapi tantangan zaman, kita harus adaptif, kreatif, dan tetap teguh pada prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Saya berharap setiap program yang kita susun berorientasi pada pembinaan kader yang berkualitas dan pengabdian yang nyata bagi umat dan bangsa,” ujar Ujang.
Wakil Ketua Umum PP Pemuda PUI, Ahmad Gabriel, kemudian memaparkan rencana strategis (Renstra) organisasi selama tiga tahun ke depan. Ia menjelaskan bahwa Renstra ini disusun berdasarkan evaluasi dari kepengurusan sebelumnya serta tantangan-tantangan baru yang akan dihadapi Pemuda PUI.
“Renstra ini dirangkum dari 8 poin Ishlah al-Tsamaniyah dan fokus pada tiga pilar utama, yakni pengembangan kader, penguatan ekonomi pemuda, dan kontribusi sosial. Pengembangan kader menjadi prioritas utama dengan tujuan mencetak pemimpin yang berakhlak, berpengetahuan, dan memiliki kapasitas untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional. Selain itu, kita juga akan memperkuat program-program pemberdayaan ekonomi pemuda berbasis syariah dan umkm, serta mendorong keterlibatan Pemuda PUI dalam kegiatan-kegiatan sosial yang lebih luas,” jelas Ahmad.
Setelah pemaparan Renstra, Sekretaris Jenderal PP Pemuda PUI, Rusli Maulidin, memimpin pembahasan program kerja yang lebih rinci, melibatkan setiap ketua bidang. Masing-masing ketua bidang mempresentasikan program unggulan mereka dan membedahnya secara kolektif untuk memastikan keselarasan dengan Renstra yang telah disusun.
Rusli menegaskan pentingnya program kerja yang realistis namun berdampak nyata bagi kader dan masyarakat luas. “Setiap program harus bisa diimplementasikan dengan baik dan harus jelas target serta indikator pencapaiannya. Kita tidak hanya berorientasi pada kegiatan seremonial, tapi bagaimana program-program kita bisa memberikan manfaat jangka panjang, khususnya dalam pembinaan kader dan pelayanan kepada umat,” tegas Rusli.
Ketua-Ketua bidang lalu menyampaikan program mereka. Di antaranya Bidang Kaderisasi/ Pembinaan SDM memaparkan program pelatihan kepemimpinan berjenjang untuk meningkatkan kualitas kader, sementara Bidang Ekonomi mempresentasikan rencana financial freedom untuk mendukung penguatan ekonomi kader Pemuda PUI. Bidang Humas menyampaikan pentingnya rebrandring dan pentingnya menjalin silaturrahim internal dan eksternal Pemuda PUI, Bidang Hubungan Luar Negeri mengusulkan cabang-cabsng di luar negeri dan sekolah diplomat muda. Bidang Olahraga memproyeksikan pekan olahraga dan seni serta Bidang Kajian Strategis menekankan pentingnya kegiatan diskusi dan menyikapi isu-isu nasional. Bidang Pengembangan Wilayah akan meningkatkan pembinaan wilayah yang sudah ada dan pengembangan wilayah baru, dan Bidang Sosial dan Kemanusiaan merancang program-program bantuan sosial untuk masyarakat terdampak bencana dan aksi kemanusiaan lainnya.
Rapat kerja ini diakhiri dengan diskusi interaktif antar pengurus pusat untuk menajamkan program kerja yang telah dibahas. Setiap masukan dan rekomendasi dicatat untuk perbaikan dan pelaksanaan di lapangan.
Dengan diselenggarakannya rapat kerja ini, PP Pemuda PUI berharap dapat menjalankan program-program yang lebih strategis dan efektif untuk memperkuat kontribusi mereka di tengah masyarakat selama tiga tahun kepengurusan. (AG)