
Jakarta — PP Wanita Persatuan Ummat Islam (PUI) menghadiri talkshow edukasi kepalestinaan bertajuk “Salah Paham Boikot: Mana yang Benar, Mana yang Hoaks” yang diselenggarakan oleh KPIPA pada Ahad, 21 Desember 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Wamy Indonesia, Jalan Moh. Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
PP Wanita PUI diwakili oleh Wakil Ketua I, Ibu Dedah, serta Ketua Bidang Sosial, Kesehatan, dan Lingkungan, Ibu Ike Novitasari, S.Pd. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber yang membahas secara komprehensif isu boikot terhadap produk Israel maupun yang terafiliasi dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Narasumber pertama, Ustaz Muhammad Syauqi Hafiz, Lc., selaku Co-Founder BDS Indonesia (Boikot, Divestasi, dan Sanksi), memaparkan berbagai produk dan entitas yang terafiliasi dengan Zionis Israel. Ia menegaskan bahwa aksi boikot terhadap produk Israel merupakan salah satu bentuk perlawanan tanpa kekerasan yang dapat dilakukan masyarakat.
Selanjutnya, Ketua KPIPA, Ustazah Nurjanah Hulwani, S.Ag, ME, menguraikan 4 peran strategis perempuan dalam gerakan boikot. Peran tersebut meliputi edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai produk-produk Israel, pengelolaan gerakan secara masif boikot terhadap produk Israel maupun yang terafiliasi, memprioritaskan belanja rumah tangga pada produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel, serta mendorong para pelaku usaha untuk menyediakan gerai bebas produk terafiliasi Israel.
Adapun narasumber ketiga, Prof. Heru Susetyo, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif MINDA, menjelaskan bahwa istilah boikot telah dikenal sejak lama dan memiliki berbagai bentuk. Di antaranya adalah boikot produk, boikot bisnis ke bisnis yang kerap terjadi dalam perang dagang antarnegara, boikot karyawan melalui aksi mogok kerja (walkout), serta boikot politik berupa penolakan dukungan terhadap partai atau kandidat tertentu sebagai bentuk protes atas kebijakan yang dinilai tidak adil.
Menurut Prof. Heru, gerakan boikot yang saat ini berkembang di Indonesia maupun di berbagai negara adalah boikot terhadap produk-produk Israel dan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Ia menegaskan bahwa boikot tidak hanya menyasar kepada produk saja, tetapi juga perusahaan, rumah produksi film, artis, serta berbagai pihak lain yang memiliki afiliasi dengan Israel.
Ia juga menekankan pentingnya kecermatan dan kecerdasan masyarakat dalam memilih produk maupun layanan yang tidak terafiliasi dengan Israel, mengingat adanya persaingan harga di pasar yang dimanfaatkan oleh sejumlah perusahaan pesaing. Masyarakat diharapkan dapat beralih ke produk sejenis buatan UMKM Indonesia agar UMKM nasional dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pemahaman masyarakat terkait gerakan boikot terhadap produk-produk Israel dan yang terafiliasi terhadap Israel dapat semakin meningkat serta mampu memberikan dampak positif bagi perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina dan penguatan terhadap ekonomi nasional Indonesia semakin meningkat.