
Jakarta – Persatuan Ummat Islam (PUI) meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Pangan (GNWP) bertepatan dengan pembukaan Muktamar ke-15 yang digelar pada Selasa (13/5). Hajatan akbar ini menjadi muktamar terbesar sepanjang sejarah organisasi, dengan kehadiran lebih dari 4.000 peserta dari berbagai daerah.
Acara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Dalam sambutannya, ia menyambut baik peluncuran GNWP yang dinilainya sebagai langkah nyata ormas Islam dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Zulkifli menyatakan bahwa inisiatif GNWP selaras dengan upaya pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pasokan pangan serta mendukung kemandirian para petani di seluruh Indonesia.
Ketua Umum DPP PUI, Raizal Arifin, menjelaskan bahwa GNWP merupakan bentuk ikhtiar bersama umat dalam mengelola wakaf secara produktif—mulai dari perolehan lahan, pengolahan hasil, hingga penyaluran kebutuhan pangan.
“GNWP akan menjadi gerakan nasional berbasis umat yang mendukung ekosistem pangan berkeadilan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Syuro PUI, KH Nurhasan Zaidi, menekankan bahwa GNWP mencerminkan semangat al-ishlah atau perbaikan, yang sejak awal telah menjadi nilai dasar perjuangan PUI sejak berdirinya pada tahun 1917. Menurutnya, wakaf perlu ditata dan dikelola secara strategis agar dapat menjawab tantangan ekonomi dan sosial umat masa kini.
Mendorong Solusi untuk Negeri
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Muktamar, Irfan Ahmad Fauzi, menyampaikan bahwa peluncuran GNWP menandai perubahan peran PUI—dari hanya menjadi forum konsolidasi internal menjadi kekuatan penggerak solusi atas persoalan kebangsaan.
Ia pun mengajak kementerian dan lembaga pemerintah untuk berkolaborasi dalam memperkuat GNWP, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Sementara itu, Ketua GNWP, Nazar Haris, menguraikan bahwa gerakan ini dimulai dengan program Wakaf Sawah dan Kebun Nusantara. Melalui skema ini, wakaf tanah dan dana akan dikelola bersama para petani menggunakan sistem bagi hasil. Keuntungan dari hasil pengelolaan tersebut nantinya akan digunakan untuk memperluas lahan, pengadaan bibit, pembangunan irigasi, hingga distribusi hasil panen kepada masyarakat.
PUI berharap GNWP dapat menjadi model kolaborasi antara umat dan negara dalam menciptakan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Sebagai organisasi Islam yang turut berkontribusi dalam sejarah pendirian bangsa, PUI menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan solusi berbasis gerakan keumatan dan reformasi sosial.
“In urîdu illal ishlâha mastatha’tu. Fa idzâ ‘azamta fatawakkal ‘alallâh,” tutur Raizal, mengakhiri sambutannya dengan kutipan yang merefleksikan tekad PUI dalam menunaikan agenda perubahan.