DPP Wanita PUI Gelar Workshop Pengelolaan dan Pengolahan Sampah
Lingkungan Sekolahku Asri dan Bersih, Dambaan Kita Semua
PUI.OR.ID, JAWA BARAT – Alhamdulillah, telah terlaksana dengan lancar dan sukses, Workshop Pengelolaan dan Pengolahan Sampah yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Wanita Persatuan Umat Islam (DPP Wanita PUI) pada tanggal 19 – 21 Maret 2022 di Kota Majalengka dan Cirebon. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan DPP Wanita PUI dalam rangka perwujudan Gerakan Nasional Peduli Lingkungan PUI (GERAI PUI), yang akan di-launching pada Juni 2022, saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Adapun workshop yang bertemakan Lingkungan Sekolahku Asri dan Bersih ini menyasar sekolah-sekolah model milik PUI yang terdapat di dua kota tersebut. Mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), SMP/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA), SMK dan SMA. Kegiatan ini diisi oleh pemateri utama yaitu Ibu Sri Suparwati S.E., pegiat gerakan cinta lingkungan dan daur ulang sampah yang juga anggota ragam komunitas lingkungan. Workshop ini diadakan setelah sebelumnya diakukan sosialisasi melalui webinar (November dan Desember 2021 serta Februari 2022) dan kunjungan serta survey (pendataan) pada bulan Januari 2022.
Tujuan mengapa DPP Wanita PUI fokus mengadakan workshop di sekolah, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Wanita PUI Ibu Dra. Iroh Siti Zahroh M.Si., dalam beberapa kesempatan di webinar serial WPUI sebelumnya, bahwa pentingnya edukasi, mendidik generasi penerus untuk semakin peduli lingkungan. Selain lewat didikan keluarga, edukasi ini juga bisa diajarkan di sekolah. Ada banyak aktivitas pengelolaan dan pengolahan sampah yang bisa diajarkan sejak dini. Selain itu proses edukasi ini lebih efektif dengan sinergitas ‘kebiasaan/habit’ di sekolah ditularkan di rumah maupun lingkungannya.
Menjelang datangnya bulan Ramadhan, workshop ini juga dimanfaatkan oleh Ketum DPP Wanita PUI untuk mensosialisasikan Green Ramadhan ramah lingkungan. Misal dengan mengurangi penggunaan styrofoam dan plastik untuk pembungkus menu berbuka, membawa wadah/kotak makan dan tas belanja sendiri, tidak menggunakan tempat makan atau minum yang sekali pakai juga kantong plastik (kresek), mengurangi sampah sisa – sisa makanan saat berbuka puasa, lebih sering menggunakan kendaraan umum, hingga matikan mesin saat berkendara di lampu merah untuk mengurangi emisi gas buang. Semoga dengan perubahan perilaku selama bulan Ramadhan, bisa memberikan efek positif bagi lingkungan sekitar dan menjadi habit baru agar bumi semakin terjaga.
Rangkaian workshop hari pertama, 19 Maret 2022target pertama sekolah MTs dan MA Putri PUI Talaga, Majalengka. Kegiatan workshop diisi oleh Ibu Sri dengan ragam informasi seputar gerakan pengelolaan dan pengolahan sampah, salah satunya bagaimana memilah sampah yang bisa digunakan kembali dengan fungsi yang berbeda. Selain itu di sesi akhir diikuti dengan praktek.
Tahapan awal yang dilakukan oleh sekolah adalah pengendalian, dalam artian bagaimana agar sekolah minim sampah atau debit sampah berkurang. Ada proses pemilahan sampah mana yang bisa didaur ulang atau digunakan kembali. Disediakan dua tempat sampah berdampingan, untuk sampah anorganik dan organik.
Selanjutnya proses pengelolaan sampah bisa dengan penghijauan dan pemanfaatan sampah anorganik yang ada di lingkungan sekolah. Pada proses pemilahan kita sudah bisa menentukan akan dimanfaatkan untuk apa sampah tersebut. Untuk sampah anorganik, dibuat Verti Culture, membuat wadah untuk tanaman dari sampah botol bekas. “Cocok untuk lahan terbatas. Sekolah bisa memanfaatkan tembok atau lahan sempit yang adaâ€, ujar Ibu Sri lebih lanjut. Dengan ini kita melakukan efisiensi sumber daya alam. Membuat Ecobrick, bahan dari sampah botol minum bekas yang diisi dengan sampah anorganik juga hingga padat dapat disusun menjadi bangku, meja dan kreasi lainnya. Pemanfaatan sampah anorganik lainnya berupa Handycraft atau membuat aneka kreasi lainnya misal, bunga dari kantong plastik kresek yang di setrika, bunga kain perca yang dipanasi di atas lilin, bunga dari sedotan, tas/baju dari bungkus permen/kopi, dan sebagainya. Untuk sampah organik, diproses dalam komposter ember tumpuk yang menghasilkan pupuk padat (kompos) dan pupuk cair.
Pada kesempatan tersebut, ketua 3 DPP WPUI ibu Ir Rita Juniarty, SAg menyampaikan sejarah hari Lingkungan Hidup sedunia yang diperingati setiap tangal 5 Juni, yakni konferensi Stockholm 5-16 Juni 1972. Karena kegusaran masyarakat dunia terhadap kelestarian lingkungan hidup dunia terhadap kabut asap yang melanda Eropa dan penyakit Minamata akibat keracunan mercuri di Jepang.
Sore harinya, PP Wanita PUI mengunjungi MTs dan MA Darul Ulum Majalengka. Dalam kesempatan ini, pembicara juga menyampaikan perihal bagaimana membuat eco enzym, eco print, eco brick hingga komposter ember tumpuk. Acara pada hari pertama ini dihadiri oleh banyak murid yang antusias ingin mengetahui ragam aktivitas pengelolaan dan pengolahan sampah di sekolah.
Workshop hari kedua, 20 Maret 2022, rombongan DPP Wanita PUI melakukan kunjungan ke sekolah RA, MI, SMP dan SMA Santi Asromo, Majalengka. Dengan materi yang sama, Ibu Sri mengajak para guru untuk membuka wawasan dan memotivasi murid atau anak didik bahwa sampah bisa membawa berkah. “Selain lingkungan jadi bersih, menjaga kelestarian bumi, juga jalan untuk mendapatkan emas (uang),†tutur anggota cfrater klub tersebut. Misal eco brick dan eco print yang dibuat bisa dijual kembali. Menjadi karya seni bernilai rupiah. Garbage input, gold output. Bahan dasar tersedia dari sumber daya alam yang ada di sekitar, tinggal bagaimana para siswa bisa mendaur ulang hingga menjadi produk yang unik, kreatif, bermanfaat.
Pada hari terakhir, 21 Maret 2022, Workshop sekolah SMK PUI Gegesik Cirebon dan dihadiri pula perwakilan sekolah RA, MI, SMP, SMA PUI Gegesik, Cirebon. Di penghujung rangkaian workshop selama 3 hari tersebut dilantik beberapa siswa sebagai Satgas Peduli Lingkungan Sekolah. Momen pelantikan ditandai dengan penyematan pin satgas, dimana siswa yang terpilih akan melakukan edukasi hingga memonitor sejauh mana pelaksanaan program pengelolaan dan pengolahan sampah.
Selain itu pasca Workshop ini dari dari Tim GERAI PUI juga akan melakukan pendampingan untuk para satgas dan sekolah – sekolah yang menerapkan program tersebut sampai dengan saat launching GERAI PUI di bulan Juni nanti.
Targetnya dari GERAI PUI ini sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan menjadi mercusuar bagi gerakan sadar dan cinta lingkungan yang ditanamkan sejak dini kepada para siswa dan pengelola sekolah. Karena lingkungan belajar yang asri dan bersih berdampak pada kesehatan dan bisa meningkatkan semangat siswa dalam menimba ilmu. [Esty, Rita, Iroh]