Ketua Umum DPP PUI Tutup Muktamar Ke-5 Wanita PUI: Bangkitkan Keluarga, Teguhkan Peradaban

Jakarta, 4 Juli 2025 — Ketua Umum DPP Persatuan Ummat Islam (PUI), H. Raizal Arifin, M.Sos, secara resmi menutup Muktamar Ke-5 Wanita PUI yang telah berlangsung selama dua hari di Graha Wisata TMII, Jakarta. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan penuh semangat, refleksi mendalam, dan harapan besar terhadap masa depan Wanita PUI dan gerakan kebangkitan umat melalui kekuatan perempuan dan keluarga.
“Sejarah mencatat, 50 tahun ke depan, 100 tahun ke depan, muktamar ini akan dikenang sebagai momentum penting. Di sinilah para tokoh nasional hadir, mulai dari Menteri PPPA, Ketua Majelis Syura, Ketua Majelis Masyayikh, Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Kemenerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tokoh-tokoh nasional hingga Baznas. Ini bukan sekadar forum organisasi, tapi ikhtiar besar membangun peradaban dari keluarga,” ujarnya membuka sambutan penutupan.
Raizal menekankan bahwa ukhuwah (persaudaraan) tidak cukup hanya terjalin lewat teknologi seperti WhatsApp atau media sosial. Diperlukan pertemuan langsung, seperti muktamar ini, untuk benar-benar menguatkan jaringan emosional dan spiritual antaranggota.
“Ukhuwah tidak bisa hanya di layar. Kita harus hadir, berjumpa, menyapa. Inilah energi kolektif yang dibutuhkan PUI hari ini,” tegasnya.
Muslimah Harus Jadi Subjek Peradaban
Dalam pidatonya, Raizal menangkap tiga poin penting dari tema-tema yang dibahas selama muktamar:
- Muslimah harus menjadi subjek peradaban, bukan hanya objek. Wanita PUI memiliki potensi besar di seluruh level organisasi, dari cabang hingga pusat. Ini hanya soal waktu hingga mereka tampil memimpin.
- Ketahanan keluarga adalah fondasi bangsa. Ia menyampaikan bahwa kekuatan keluarga dimulai dari seorang ibu, yang merupakan inti dari mikro sistem masyarakat.
- Ketahanan bangsa akan rapuh jika ketahanan keluarga diabaikan. Ia mengingatkan pentingnya perintah ilahi “quu anfusakum wa ahlikum naara” — jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
Membangun Sekolah dan Kampus Unggulan PUI
Ketum PUI juga menyoroti pentingnya membangun sekolah unggulan dan kampus PUI yang bermutu, sebagai bentuk nyata dari dakwah pendidikan yang sudah lama menjadi ciri khas PUI.
“Guru-guru kita mengajar dengan penuh keikhlasan. Dan dari keikhlasan itulah Allah angkat derajat PUI,” katanya.
Ia mengajak seluruh keluarga besar PUI untuk bangga menyekolahkan anak-anaknya di sekolah PUI dan menjadikan kampus PUI sebagai tempat membangun masa depan.
Kolaborasi dan Aksi Nyata
Raizal menegaskan bahwa PUI telah aktif melakukan kolaborasi lintas lembaga. Yang terbaru, MoU dengan berbagai instansi seperti Badan Gizi Nasional (BGN) dan dan mitra luar negeri seperti program pemagangan ke Jepang, adalah langkah awal.
“Tapi jangan berhenti di foto MoU saja. Harus ada manfaat nyata yang dirasakan umat,” pesannya.
Ia juga mengapresiasi semangat kolaboratif yang dibangun oleh Ketua Umum DPP Wanita PUI demisioner, Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si, dan berharap semangat ini dilanjutkan oleh kepengurusan selanjutnya.
Dukungan Penuh untuk Pengurus Baru
Menutup sambutannya, Raizal Arifin menyampaikan komitmen penuh DPP PUI untuk mendukung pemimpin dan pengurus baru Wanita PUI, dan juga mengajak seluruh peserta Muktamar Wanita PUI untuk mendukung secara maksimal siapapun yang terpilih. Ia juga menegaskan pentingnya merangkul pengurus lama, membangun sinergi, dan memperkuat komunikasi demi keberlanjutan organisasi.
“Muktamar bukan akhir, tapi awal dari amanah baru. Sepulang dari sini, semua kita membawa visi baru, semangat baru, dan tekad baru,” katanya.
Dengan penuh khidmat, Raizal pun secara resmi menutup rangkaian Muktamar Ke-5 Wanita PUI.
“Dengan Bismillahirrahmanirrahim, saya tutup secara resmi Muktamar Ke-5 Wanita PUI. Semoga Allah memudahkan dan memberkahi langkah kita semua,” tutupnya. (AG)