Kabar Daerah

PUI Mengecam Agresi Israel ke Iran dan Dukung Langkah Diplomasi Aktif Presiden Prabowo

Jakarta – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI), H. Raizal Arifin, M.Sos menyampaikan pernyataan tegas mengecam serangan militer Israel terhadap Iran yang terjadi pada pertengahan 2025. Dalam rilis resminya, Raizal Arifin menyebut aksi tersebut sebagai ancaman serius terhadap stabilitas perdamaian dunia dan eskalasi konflik di Timur Tengah.

“Kami mengutuk keras agresi Israel yang tidak hanya menargetkan Iran, tetapi juga terus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Serangan ini memperburuk situasi kemanusiaan dan menunjukkan sikap arogan rezim Zionis yang mengabaikan hukum internasional,” tegas Raizal Arifin di Jakarta pada Kamis (19/06/2025). Ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi maksimal terhadap Israel serta menghentikan impunitas yang dinikmati oleh negara tersebut.

Lebih lanjut, Raizal Arifin menyatakan dukungan penuh terhadap hak Republik Islam Iran sebagai negara berdaulat untuk membela diri. “Iran memiliki kedaulatan untuk melindungi keselamatan warganya, ilmuwan, sumber daya alam, dan pangkalan militernya dari ancaman ilegal Israel. Pembelaan ini adalah bentuk legitimasi yang diakui dalam piagam PBB,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi solidaritas global, termasuk dari Indonesia, yang mendukung upaya perdamaian dan keadilan bagi Iran.

Di sisi lain, Raizal Arifin menyoroti langkah evakuasi 42 WNI yang terjebak di Israel, Yordania, dan Iran akibat konflik. Ia mengapresiasi kinerja Kementerian Luar Negeri RI yang memastikan pemulangan warga negara tersebut. “Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam melindungi WNI, termasuk imbauan untuk menunda perjalanan ke kawasan rawan konflik. Keselamatan rakyat harus menjadi prioritas,” katanya.

PUI juga menegaskan dukungan terhadap diplomasi aktif Indonesia di forum internasional. Raizal mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyerukan gencatan senjata dan solusi damai. “Seperti disampaikan Presiden, Indonesia dan Singapura sepakat mendorong negosiasi untuk menghentikan eskalasi di Gaza dan konflik Iran-Israel. Ini adalah sikap yang tepat dan perlu didukung semua pihak,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PUI, Adhe Nuansa Wibisono, Ph.D menyatakan bahwa akar konflik Timur Tengah adalah pendudukan ilegal Israel atas Palestina. “Selama agresi Zionis berlanjut, perdamaian global akan terus terancam. PUI mendesak OKI, PBB, dan negara-negara besar untuk mengambil tindakan nyata, termasuk boikot ekonomi terhadap Israel,” tegasnya.

Dalam penutupnya, Wibisono mengajak rakyat Indonesia memperkuat gerakan boikot ekonomi terhadap produk-produk yang mendukung Israel. “Boikot adalah senjata ampuh untuk melawan kejahatan kemanusiaan Israel. Mari alihkan konsumsi ke produk lokal atau negara yang berdiri di sisi Palestina,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button