Berita TerkiniKabar Daerah

PW PUI Sumut Kutuk Keras Dibolehkannya Karikatur Nabi Muhammad SAW

Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Umat Islam (PUI) Sumut kutuk keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang yang pidatonya membahas Islam, dan membolehkan membuat karikatur Nabi Muhammad SAW.

Salah satu poin dari pidato Presiden Macron ini adalah membahas Islam agama yang mengalami krisis, kemudian dikaitkan dengan aksi terorisme dan radikalisme. Bahkan membolehkan membuat karikatur nabi Muhammad SAW.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Umat Islam harus kompak mengutuk ucapan Presiden Prancis itu,” kata Ketua Umum PW PUI Sumut, DR Sakhira Zandi, M Si.

Dia didampingi Bayu Nugroho S Pdi M Si selaku Sekum, dan Jhon Kennedy selaku Bendahara umum di Sekretariat PW PUI SU Jl Bilal Ujung Gg Makmur Medan, Minggu (1/11).

Disebutkan, kutukan keras ini disampaikan, karena pernyataan beliau di saat umat Islam seluruh dunia memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam agama Islam, posisi Rasulullah SAW berbanding lurus dengan kalimat Allah SWT dan nama Rasulullah terdapat dalam kalimat syahadatain (la Ilaha Illa Allah Muhammad Rasulullah) Muhammad Rasulullah SAW.

Selain itu, nabi dan rasul sekaligus pembawa risalah ilahiyat (Allah) untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, yang membawa umat manusia selamat dunia akhirat. Muhammad Rasulullah pembawa dan penjaga iman umat untuk tetap bertauhid kepada Allah.

Karena kemuliaan dan keagungan nabi Muhammad Saw maka seluruh jasad nya tidak bisa diimprovisasikan dalam berbagai bentuk dan arsitektur.

Apa lagi dimunculkan sebagai karikatur, yang menunjukkan keagungan dan kemuliaannya.
Karena itu jika ada seruan seruan yang memperbolehkan improvisasi tersebut, pasti umat Islam akan tersinggung dan marah.

Boikot Produk Perancis

Salah satu protes yang harus dilakukan umat Islam Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim adalah dengan cara memboikot seluruh produk buatan Perancis.

Kemudian pendidikan yang dikelola oleh pemerintah Prancis dan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan negara Prancis.

Harapan kepada pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan pemerintahan Prancis untuk sementara waktu, sampai Presiden Prancis minta maaf kepada seluruh masyarakat muslim sedunia dan mencabut pernyataannya yang tidak sesuai dengan keinginan umat Islam.

Related Articles

Back to top button