Pimpinan Wilayah PUI Sumsel Periode 2023-2028 Resmi Dilantik

PUI.OR.ID, PALEMBANG – “Saya ucapkan selamat dan sukses untuk para pengurus baru Pimpinan Wilayah PUI Sumatera Selatan, mari berjuang bersama untuk memajukan dakwah dan pendidikan,” ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI) KH Nurhasan Zaidi dalam sambutannya pada acara Pelantikan PW PUI Sumsel periode 2023-2028, Rabu (21/03/23).
KH Nurhasan juga mengintruksikan agar PW PUI Sumsel dapat berkembang pesat seperti PW PUI di provinsi-provinsi lain agar membuat dan membangun lembaga-lembaga pendidikan sebagai basis utama perjuangan PUI.
Acara pelantikan PW PUI Sumsel berlangsung khidmat di Asrama Haji Palembang. Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) DPP PUI oleh Sekretaris Jenderal H Raizal Arifin, acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelantikan pengurus PW PUI Sumsel oleh Ketum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi.

Dalam acara ini, Dr H Said Abdullah Syahab, M.H.I resmi dilantik sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PUI Sumsel periode 2023–2028. Turut dilantik juga Ketua Mustasyar H Yuswar Hidayatullah M.Ap, Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah Tubagus Abdul Somad MM, Ketua Dewan Pakar Wilayah Prof Dr dr H Yuwono M.Biomed, Ketua Dewan Syari’ah Wilayah Zayudi Anwar MHI, Sekretaris Umum Abdul Fikriyanto M.Ag. dan Bendahara Umum Goddahyan S.Pd.I beserta jajaran pengurus.
Tampak hadir dalam acara, Gubernur Sumsel H Herman Deru, SH, MM, Ketua Majelis Syura PUI KH Dr Ahmad Heryawan, Lc. M.Si, Ketua DPP PUI KH Nur Ihsan Zaidi, Ketua DPP PUI KH Eka Hardiana sebagai penceramah Tarhib Ramadhan, 500 warga PUI Sumsel beserta para undangan.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Syura PUI KH Dr Ahmad Heryawan, Lc. M.Si menyampaikan bahwa PUI telah hadir di negeri ini dari sebelum kemerdekaan dan ikut mendirikan NKRI.

“Bagi PUI, NKRI sudah final. Indonesia adalah negeri yang akan kita perjuangakan dan kita majukan. Kami titip PUI Sumsel ke Pak Gubernur untuk turut serta membangun Sumsel,” pesannya kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang menyaksikan acara pelantikan.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyampaikan dalam sambutannya bahwa dengan dilantiknya DPW PUI Sumsel, kita aktifkan lagi komunikasi antar pengurus PUI dan pemerintah.
“Ternyata organisasi PUI sudah lebih dari 100 tahun berdiri, kita baru mendapatkan pemahaman yang lengkap ketika mendengar pidato dari Ketua Umum DPP PUI. Jadi jawaban hanya satu, tertibkan lagi komunikasi antara pengurus dan pemerintah,” ungkap gubernur yang akrab disapa HD ini.

“Silaturahim itu ajaib, saya bisa hadir di acara PUI juga ajaib. Padahal, kemarin saya rencana ingin mewakilkan ke Kesbangpol karena hampir 17 titik (kunjungan) setiap hari . Tapi Allah menggerakan saya hadir kesini,” ucapnya.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada Kang Aher Ketua MS PUI, terus terang saya ngefans sama beliau,” katanya.
“Seluruh jajaran pemerintah Sumsel menyambut dengan tangan terbuka kepada PUI Sumsel, mari bekerjasama dengan pemerintah Sumsel. Pintu kantor saya terbuka untuk PUI Sumsel,” lanjutnya menjawab pesan Kang Aher sebelumnya.
HD menambahkan, bahwa PUI merupakan organisasi yang amat peduli dengan pendidikan, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum. HD sebagai Gubernur Sumsel membuka pintu lebar-lebar untuk PUI Sumsel untuk bekerjasama, bersinergi memberantas kebodohan, dan yang paling penting memberantas buta aksara Alquran.

Sementara itu, Ketua DPW PUI Provinsi Sumsel Dr H Said Abdullah Syahab M.H.I mengatakan, bahwa PUI menggalakkan orientasi pendidikan baik itu pendidikan informal maupun formal.
“Melalui pendidikan bagaimana kita menjauhkan para pelajar kita dari bahaya narkoba, menjauhi dari kenakalan remaja,” ujarnya.
Sedangkan terkait pendidikan agama seperti program Pemprov dimana di setiap desa ada satu rumah Tahfidz yang bisa dikembangkan, ia menambahkan bahwa tidak hanya menghafal Al-Qur’an tapi ia juga berharap ada kajian-kajian tentang kandungan Al-Qur’an tersebut.
“Kita ingin mendukung program Pemprov Sumsel dalam rangka meningkatkan kualitas anak-anak didik kita,” ujarnya.
Saat ini, PUI untuk tingkat SMP – SMA sudah ada beberapa pondok pesantren yang pihaknya coba kembangkan, termasuk di Muara Enim juga sedang dicoba pembangunan satu perguruan tinggi dan juga diupayakan ke pemerintahan pusat.
“Diharapkan dengan pendirian perguruan tinggi dan sekolah ini dapat meningkatkan kemampuan dari pendidikan umum dan pendidikan keagamaan,” katanya.
Ketika ditanya ada berapa kader PUI Sumsel, ia pun menjawab ada sekitar 3000 kader dan ini bisa menjadi kekuatan untuk digerakkan di berbagai kabupaten-kota dan diharapkan bisa ada kerjasama dengan Pemprov maupun Pemkab.
“Bapak Gubernur tadi menyatakan sudah mendukung program -program PUI di Sumsel, jika di Jabar sudah (ada) hampir 2000 sekolah (PUI), yang mana Jabar menjadi pusat pertama berdirinya PUI,” imbuhnya.
Di Sumsel, pihaknya pun mempunyai keinginan akan membangun lembaga pendidikan sehingga bisa mencontoh seperti di provinsi-provinsi lainnya. Maka dari itu pihaknya akan mengembangkan program-program dalam bentuk pelatihan- pelatihan dan kaderisasi PUI.
“Mudah mudahan bisa kita lakukan rekrutmen kader-kader yang bisa memahami NKRI dan menyatukan karena kita tidak mau ada perpecahan di antara umat dan bangsa. Perbedaan pendapat di kalangan ulama sudah ada sejak jaman Rasulullah dan saya harap tidak menjadi sebab perpecahan umat Islam. Namun perbedaan ini bisa menjadi pemersatu,” pungkasnya.