Ketua Umum DPP Wanita PUI Hj Iroh: Ketahanan Keluarga Jadi Fokus Gerakan Wanita PUI dalam Lima Tahun Terakhir

Jakarta, 3 Juli 2025 — Ketua Umum DPP Wanita Persatuan Ummat Islam (PUI), Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si., menyampaikan sambutan penting dalam pembukaan resmi Muktamar ke-5 Wanita PUI yang berlangsung di Graha Wisata TMII, Jakarta. Di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si., serta tamu undangan dari berbagai ormas wanita nasional, Hj. Iroh menegaskan bahwa Wanita PUI dalam lima tahun terakhir memfokuskan gerakannya pada penguatan ketahanan keluarga, sebagai respon terhadap rapuhnya institusi keluarga di tengah arus zaman.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Menteri PPPA, Ketua Majelis Syura PUI, para tamu undangan ormas perempuan, dan seluruh peserta Muktamar dari berbagai provinsi. Di tengah kondisi ketahanan keluarga yang semakin rentan, kami bertekad untuk mengambil peran strategis melalui jalur pendidikan,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Ketahanan Keluarga Melalui Jalur Pendidikan
Wanita PUI melihat bahwa pendidikan merupakan kluster utama dalam membangun ketahanan keluarga. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa PUI memiliki jaringan lembaga pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi di berbagai daerah.
Dalam konteks ini, Wanita PUI telah menyusun kurikulum pendidikan ketahanan keluarga, yang di dalamnya memuat materi pendidikan seks berbasis nilai yang harus didampingi langsung oleh pendidik dan orang tua. Selain itu, terdapat kurikulum pendidikan pranikah sebagai bentuk persiapan matang sebelum seseorang memasuki kehidupan rumah tangga.
“Kami juga memiliki kurikulum taklim Islah yang ditujukan bagi orang tua. Di dalamnya, dijelaskan peran penting orang tua dalam mendidik, mengarahkan, dan menjadi teladan utama bagi anak-anak di rumah,” papar Iroh.
Ia berharap bahwa melalui pendekatan pendidikan ini, nilai-nilai ketahanan keluarga tidak hanya menjadi teori, tetapi benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan anak-anak sejak dini, sehingga tercipta generasi yang kuat secara spiritual, moral, dan sosial.
Inovasi Program: Dari Lingkungan hingga Kesehatan
Selain program pendidikan formal, Wanita PUI juga mengembangkan berbagai program inovatif yang menyentuh aspek lingkungan hidup dan kesehatan jasmani.
Salah satunya adalah Gerai PUI, sebuah program pembelajaran di sekolah-sekolah yang mengajarkan anak-anak mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah limbah menjadi produk bernilai tambah. Program ini tidak hanya menanamkan kesadaran lingkungan, tetapi juga melatih kreativitas dan tanggung jawab sosial siswa sejak dini.
Untuk aspek kesehatan fisik, Wanita PUI juga mengemban gkan Senam Mahabbah, sebuah bentuk olahraga yang dirancang khusus untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa dan bisa juga diterapkan untuk kalangan lanjut usia.
“Kami percaya bahwa kesehatan keluarga tidak hanya soal mental dan spiritual, tapi juga jasmani. Maka kami terapkan Senam Mahabbah di beberapa sekolah kami sebagai bagian dari pola hidup sehat,” jelasnya.
Mengenalkan Identitas PUI Sejak Dini
Sebagai bentuk penguatan jati diri organisasi, Wanita PUI juga telah menyusun kurikulum ke-PUI-an untuk tingkat PAUD. Melalui pendekatan yang sesuai usia, anak-anak mulai diperkenalkan pada nilai-nilai dasar PUI, sejarahnya, serta semangat perjuangannya, agar mereka tumbuh dengan identitas keislaman dan kebangsaan yang kuat.
Mengakhiri sambutannya, Hj. Iroh menegaskan bahwa Muktamar ke-5 ini bukan sekadar ajang musyawarah organisasi, tetapi momentum untuk melakukan evaluasi gerakan, proyeksi program ke depan, dan memperkuat kontribusi nyata Wanita PUI dalam menjawab tantangan perempuan, anak, dan keluarga Indonesia.
“Kami ingin nilai-nilai ketahanan keluarga yang kami perjuangkan ini benar-benar hidup dalam masyarakat. Melalui pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan identitas, kami yakin Wanita PUI mampu berperan aktif dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang tangguh dan bermartabat,” pungkasnya.
Sambutan Ketua Umum Wanita PUI ini mendapat sambutan hangat dari ratusan peserta muktamar yang hadir dari berbagai daerah, sekaligus menjadi pijakan semangat dalam merumuskan arah gerakan Wanita PUI lima tahun ke depan. (AG)