Peringatan Hari Fusi PUI, Momentum Pemersatu Umat dan Bangsa
PUI.OR.ID, Jakarta – Ketua Umum DPP Persatuan Ummat Islam (PUI) KH Nurhasan Zaidi menegaskan bahwa inti Fusi PUI adalah spirit Persatuan Ummat dan Bangsa.
Pernyataan ini KH Nurhasan sampaikan pada acara Menyambut Hari Fusi PUI di usianya yang ke 106 tahun di aula Masjid Jami Al-Inabah, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
“Pendiri PUI telah memberi contoh kepada bangsa bahwa dengan menyatunya Perikatan Ummat Islam (PUI) dan Persatuan Ummat Islam Indonesia (PUII) pada 5 April 1952 di Kota Bogor menjadi Persatuan Ummat Islam (PUI), kita harus lebih mendahulukan persatuan ummat dan bangsa daripada sekedar ego kelembagaan,” kata KH Nurhasan.
Acara yang digelar untuk memperingati hari Fusi PUI oleh DPP PUI itu dihadiri oleh 60 struktur pimpinan dan PUI tingkat pusat, wilayah dan daerah se-provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Acara diisi dengan tausiyah dari KH Sulhan Abu Fitra yang menyampaikan, “Yakinlah, bahwa kita di PUI ini adalah takdir Allah. Kita harus menjemput takdir baik kita lewat PUI,” pesannya.
Anggota Dewan Syariah Pusat PUI itu pun melanjutkan, “Tinggal bagaimana kita mensyukurinya, karena kita di PUI itu adalah amanah-amanah yang mulia,” ucap KH Sulhan.
Sementara itu, tausiyah kedua yang diisi oleh Wakil Ketua Umum DPP PUI KH Wido Supraha menyampaikan bahwa keberkahan Allah itu bersama (orang-orang) yang bergerak dengan prinsip Allah tujuan kita, ikhlas dasar pwrjuangan kita, ishlah jalan kita, cinta syiar kita.
“Allah tidak mengubah setiap kaum kecuali kita yang mengubahnya. Tapi membuat manusia mau berubah butuh dakwah, maka dakwah itu kebutuhan setiap muslim. Bahkan kalau kita ingin mensyukuri nikmat Islam, berdakwahlah. Dakwah kita mengajak manusia ke jalan Allah, ke jalan kebenaran,” pesan KH Wido.