Wanita PUI Gelar ToT Membangun Narasi Positif Ketahanan Keluarga di Media Digital
PUI.OR.ID, Jakarta – Menyikapi perkembangan teknologi berupa hadirnya ragam gadget (piranti elektronik) di kehidupan masyarakat saat ini, dimana semakin pesat dan cepat informasi yang beredar, maka diperlukan sikap bijak dan cermat saat menggunakannya. Bagaimana sehari-hari keluarga kita selalu di bombardir aneka berita hingga hiburan, berupa video dan tulisan, yang tidak semuanya layak untuk dikonsumsi.
Melihat fenomena tersebut, organisasi Wanita Persatuan Umat Islam (WPUI) bekerjasama dengan Pemudi PUI mengadakan acara Training of Trainer (ToT) bertemakan “Peneguhan Narasi Positif Ketahanan Keluarga Sebagai Dakwah dan Pendidikan PUI Di Media Digital Untuk Kemajuan Indonesia”. Acara ini diadakan pada Sabtu, 20 Januari 2024 di Hotel Balairung Matraman, Jakarta Timur.
Peserta pelatihan adalah para kader Wanita PUI dan Pemudi PUI baik pusat, wilayah dan daerah, secara offline maupun online. Untuk peserta yang hadir tercatat sebanyak 35 peserta, dari Jakarta, Bekasi, Banten, Depok, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Cirebon, hingga Klaten. Sedangkan untuk peserta online melalui link Zoom, tercatat sebanyak 13 peserta baik dari Bekasi, Jakarta, Subang, Tegal, hingga Sumatera Selatan yang antusias menyimak hingga akhir acara.
Rangkaian acara ini sendiri dimulai pukul 9 pagi diawali dengan sambutan dari Ketua Umum Wanita PUI, Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si. Beliau menyampaikan era digitalisasi saat ini tidak bisa dihindari. Kemajuan teknologi membawa kebermanfaat dalam aktivitas kita, baik dalam dunia pendidikan, rumah tangga, maupun dunia kerja.
Dengan adanya pelatihan ini, Beliau berharap para kader Wanita PUI dan Pemudi PUI bisa membanjiri narasi-narasi positif untuk dipublikasikan pada kanal pribadi terutama kanal medsos yang dimiliki oleh struktur Wanita/Pemudi PUI di pusat, wilayah maupun daerah hingga sekolah terutama substansi ketahanan keluarga. Dunia digital ini memang memiliki dua mata pisau bila digunakan dapat mengakibatkan kemanfaatan atau kemudhorotan. Untuk itu mari kita optimalkan kemanfaatan dengan mengisi postingan yang positif sebagai ikhtiar syiar dakwah juga pendidikan bagi PUI dan umat keseluruhan.
Sambutan selanjutnya yaitu Bapak Dr. H. Wido Supraha, M.T, M.Si, Wakil Ketua Umum DPP PUI. Beliau menyampaikan perihal pilar ketahanan keluarga serta menekankan bahwa harus jelas apa visi, misi, serta program kerja sebuah keluarga. Tujuannya agar rumah tangga memiliki arah/tujuan yang pasti, dimana orang tua menjalani perannya dengan baik sebagai pendidik anak.
Beliau juga menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif adalah kunci keharomisan dalam keluarga. Rumah tangga, menurut Dr. Wido, adalah ladang akhlak mulia. Ada banyak aktivitas ibadah yang bisa dijalankan bersama seperti membaca dzikir pagi dan petang, puasa dan berbuka bersama anak-anak, tadabbur Al Qur’an di waktu senggang, dan sebagainya. Sehingga, jika keharmonisan dapat terbentuk, maka akan akan terwujud keluarga yang stabil.
Pada kesempatan ini turut pula hadir secara online, Dr. KH. Ahmad Heryawan, L.C., M.Si, Ketua Majelis Syuro PUI, yang memberikan sambutan ditengah-tengah aktivitasnya. Beliau menyampaikan apresiasi kepada Wanita PUI yang telah menyelenggarakan acara ToT dengan tema ketahanan keluarga dan media digital. Beliau juga menekankan bahwa ketahanan keluarga menjadi tonggak majunya sebuah generasi masa depan bila diisi secara optimal baik akan menjadikan generasi unggul.
Adapun narasumber yang hadir antara lain: Bapak Ahmadie Thaha yang menyampaikan materi perihal bagaimana membuat konten tulisan yang baik dan benar; pemateri kedua yaitu Bapak Sanib, membahas bagaimana kita dapat memproduksi konten melalui ponsel menggunakan aplikasi konten yang mudah digunakan; pemateri ketiga adalah Bapak Ismail Fahmi, Ph.D, membahas bagaimana mendeteksi hoaks (berita palsu) dan mem-block pornografi di media sosial; pemateri terakhir yaitu Bapak H. Asrori S. Karni, MH., membahas Fatwa MUI No 24 tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah di media sosial agar umat dapat beraktivitas di media digital sesuai aturan, tuntunan, adab dan etika komunikasi.
Dengan hadirnya pemateri yang ahli dan tema yang tepat guna, diharapkan peserta ToT dapat membuat ragam konten yang mendidik dan membangun ketahanan keluarga di masyarakat luas. Media digital tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga memudahkan kita dalam menyampaikan narasi positif, yang mendorong kemajuan Indonesia, khususnya umat Islam Indonesia. [Esty]