9 Juta Rumah Kosong di Jepang Diambil Negara Karena Krisis Keturunan, Kader PUI Siap Bantu Selamatkan Generasi
PUI.OR.ID – Pemerintah Jepang saat ini sedang mengalami masalah serius terkait penurunan jumlah populasi penduduk beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan unggahan Tiktok @teguhtodiro, yang menyebutkan bahwa di tahun 2023 ini, lebih dari 9 juta rumah di Jepang tak berpenghuni dan diambil alih oleh negara.
Video tersebut memperlihatkan suasana perumahan di Jepang yang tampak sepi penghuni. Bahkan tak terlihat sedikitpun aktivitas penduduk di sekitar rumah, selain beberapa kendaraan yang berlalu lalang.
Kondisi masyarakat yang minim pewaris ini disinyalir terjadi salah satunya akibat minat nikah dan punya anak masyarakatnya sangat rendah.
Banyak pula pasangan yang telah menikah memutuskan untuk tidak memiliki anak dan menyebabkan negara ini minim pewaris.
Disinyalir, penyebabnya adalah biaya membesarkan anak di Jepang dinilai sangat tinggi bahkan pemerintah memberikan subsidi besar bagi warga yang akan memiliki anak.
Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran pemerintah Jepang jika pola pikir dan pola hidup tersebut diikuti oleh banyak generasi muda.
Sejumlah warganet juga ikut membenarkan adanya pernyataan tersebut. Beberapa juga menambahkan bahwa alasan dari pola hidup ini akibat biaya hidup yang mahal, melansir okezone.com.
“Mereka kebanyakan ga mau nikah, dan nikah pun ga mau punya anak, karena biaya hidup yang mahal,†tulis akun nonaanna81.
“Tingginya biaya hidup adalah salah satu alasannya,†tulis akun Parhuta-huta.
Melihat fenomena ini, para kader muda PUI menyatakan siap membantu untuk menyelamatkan generasi di Jepang.
Mereka siap dikirim dan menetap di Jepang untuk mengedukasi tentang pentingnya keturunan dan meneruskan generasi bangsa.
Bahkan, mereka siap untuk dicarikan jodoh wanita muslim di Jepang dan meneruskan kerja atau usaha disana.
“Kita perlu bantu Jepang masalah keturunan ini karena mereka adalah saudara kita di Asia dan budaya Jepang adalah budaya terbaik di dunia,” ungkap Wakil Ketua HIMA PUI, Abdul Majid.
“Kalau di Indonesia kita punya peribahasan banyak anak banyak rejeki, jadi kita harus yakin kalau rejeki sudah diatur sama Allah Swt,” lanjutnya.
“Di Islam juga memiliki anak merupakan Sunnah dan sangat dianjurkan. Kami kader muda PUI sangat siap membantu masyarakat Jepang, sekaligus melanjutkan dakwah Islam di bumi matahari terbit.” tutupnya.