Berkunjung ke PUI Cirebon, KH Nurhasan Zaidi: Ini Kota Waliyullah, PUI Cirebon Harus Aktif di Garda Terdepan
PUI.OR.ID, CIREBON – Setelah dari Bandung mengunjungi DPW PUI Jawa Barat dan Universitas Halim Sanusi PUI, safari dakwah dan konsolidasi organisasi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI) KH Nurhasan Zaidi berlanjut ke Dewan Pengurus Daerah (DPD) PUI Kabupaten dan Kota Cirebon, Jum’at (27/5/2022).
Sama dengan kegiatan sebelumnya, kunjungan yang bertujuan memperkuat kaderisasi dan recharging energi ini juga berisi Ta’lim Ishlah yang disampaikan KH Nurhasan Zaidi kepada para pengurus daerah kabupaten dan kota Cirebon yang terdiri dari jajaran DPD PUI, Wanita PUI, Pemuda PUI, Himpunan Mahasiswa PUI, dan Pemudi PUI Cirebon.
Dalam safarinya ke PUI Cirebon ini, KH Nurhasan Zaidi dikawal oleh Sekretaris Jenderal DPP PUI Ust H Raizal Arifin SS, Sekretaris Umum DPW PUI Jawa Barat Ust H Saefullah Ma’ruf SHI, Ketua Umum PP Pemuda PUI Dr Rtb Mas Kana Kurniawan MAHk, serta DPP Wanita PUI dan PW Pemuda PUI Jawa Barat.
Kedatangan beliau pun disambut dengan baik oleh Ketua DPD PUI Kabupaten Cirebon KH Budiman Mahfudz dan jajaran pengurus PUI Cirebon, diiringi dengan alunan irama hadroh di depan kantor sekretariat PUI Cirebon.
“Terimakasih kami ucapkan kepada Ketua Umum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi sudah datang ke PUI Cirebon,†ungkap Ketua DPD PUI Kabupaten Cirebon KH Budiman Mahfudz dalam sambutannya.
“Tadi sebelum Ketum datang kita sudah rapat sesama pengurus untuk bersemangat lagi menyemarakkan Ta’lim Ishlah mulai dari ujung timur hingga ujung barat Cirebon,” lanjutnya.
“Dan insya Allah, kantor sekretariat DPD PUI Cirebon akan dilanjutkan pembangunan lantai duanya. Dengan kedatangan Ketua Umum PUI, semoga menjadi penyemangat kita semua membangkitkan kembali PUI Cirebon lebih aktif dan lebih dinamis lagi,” pesan KH Budiman Mahfudz yang juga menjabat Ketua Baznas Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi menceritakan bahwa jika dulu beliau bersilaturahim ke Mang Hasyim dan Mang Ari di Bobos, Cirebon, Mang Hasyim selalu bilang kalau dakwah jangan ke Majalengka saja, teruskan juga ke Cirebon, kenangnya.
“Cirebon itu kota yang penuh dengan spirit Waliyullah. Proses islamisasi di Indonesia salah satunya terlihat dari letak makam para wali. Di Jawa itu perlu delapan Wali dari sembilan Wali Songo, di Sunda itu hanya perlu satu wali saja yaitu Sunan Gunung Jati di Cirebon. Jadi orang Sunda itu lebih mudah menerima Islam karena hatinya lembut-lembut,” ungkap KH Nurhasan Zaidi.
“PUI sekarang sudah berumur 104 tahun, lebih tua umurnya dari Republik Indonesia ini yang berumur 76 tahun. Kita harus bangga, karena PUI adalah salah satu pendiri republik. Dari 66 anggota BPUPKI yang menyiapkan kemerdekaan Indonesia, tiga anggotanya berasal dari PUI, yaitu KH Abdul Halim, KH Ahmad Sanusi dan Mr Syamsudin. Jadi PUI punya “saham” di dalam negara ini,” lanjutnya.
“Makanya kita berorganisasi di PUI harus bangga dan ta’awanu ‘alal birri wattaqwa, saling bantu dalam kebaikan dan ketakwaan. Sekolah PUI yang sudah mapan dan hebat harus membantu sekolah-sekolah PUI yang masih kekurangan. Karenanya kita adakan infaq lembaga, siswa dan anggota,” ujarnya.
“Itu bertujuan agar cabang-cabang PUI menjadi organisasi mandiri, jangan mengandalkan bantuan APBD. Kalau tidak ada APBD menjadi vakum, tidak boleh itu. Tingkatkan terus sumberdaya manusia, ide dan inovasi. Munculkan gagasan-gagasan baru,” pesannya.
“Ingat, energi kita bersumber kepada Intisab. Intisab itu komitmen hidup kita kepada Ilahi Robbi. Intisab adalah rangkuman dan inti dari ajaran-ajaran Islam yang dibuat oleh para pendiri PUI agar mudah dimengerti oleh masyarakat. Karenanya, PUI Cirebon harus aktif di garda terdepan. Mari kita wakafkan waktu kita setelah pulang kerja atau usaha, beberapa kali seminggu, untuk memajukan organisasi kita PUI agar bermanfaat lebih luas untuk ummat Islam,” tutupnya. (Gabriel)