DPP Wanita PUI Bersama Bu Netty Prasetiyani dan BKKBN Lakukan Sosialisasi Upaya Penurunan Stunting

PUI.OR.ID, Kota Bekasi – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wanita Persatuan Ummat Islam (PUI) menggelar acara sosialisasi upaya penurunan stunting bersama Ibu Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, S.S., M.Si, Anggota DPR RI Komisi 9, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Acara yang digelar di Graha SS, Kota Bekasi, Sabtu (12/10/24) ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari jajaran PP, PW, PD Wanita PUI se-Jakarta dan Jawa Barat, serta jamaah Majelis Taklim se-Kota Bekasi.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Wanita PUI, Dra Hj Iroh Siti Zahroh, MSi, menyampaikan pentingnya sinergi antara Wanita PUI dengan Ibu Netty dan BKKBN dalam upaya menurunkan angka stunting melalui program unggulan BKKBN, yaitu Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
“Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 25 Januari 2024, prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022, dan hanya sedikit menurun ke 21,5% pada 2023. Penurunan yang minim ini mendorong Wanita PUI untuk turut berkontribusi secara signifikan dalam ikhtiar mengatasi stunting,” jelasnya.
Iroh Siti Zahroh juga menambahkan bahwa program Bangga Kencana bertujuan mewujudkan keluarga yang berkualitas, melalui penguatan sistem informasi keluarga yang terintegrasi dan melibatkan berbagai kegiatan di masyarakat seperti Posyandu dan Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Program ini juga sejalan dengan fokus Wanita PUI pada ketahanan keluarga, di mana mereka telah menyusun Pedoman Ketahanan Keluarga Klaster Pendidikan yang dapat menjadi acuan dalam kurikulum sekolah-sekolah PUI.
Sementara itu, dalam sambutannya, Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Pusat Wanita PUI, menekankan peran penting keluarga dalam mencegah stunting. Menurutnya, ada tiga tipe orang tua.
“Orang tua nyasar, orang tua bayar, dan orang tua sadar,” katanya. Orang tua yang sadar adalah mereka yang mau belajar bagaimana cara mendidik anak dengan baik.
“Stunting adalah kekurangan energi kronik selama seribu hari pertama kehidupan anak, sehingga keluarga harus memahami dan mengambil langkah pencegahan jauh-jauh hari,” ungkapnya.
Netty juga menjabarkan empat syarat dalam membangun keluarga berkualitas, yaitu visi membangun keluarga yang benar, perencanaan keluarga, ketahanan ekonomi dan sosial, serta pengasuhan yang tepat.
Selain itu, materi dari BKKBN disampaikan oleh Ibu Soetriningsih, S.Sos., M.Si., Direktur KIE BKKBN, yang menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam menciptakan keluarga berkualitas adalah menghindari “4 Terlalu,” yakni terlalu muda hamil, terlalu tua hamil, terlalu dekat jarak antar kehamilan, dan terlalu banyak anak.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan psikis melalui pola hidup sehat dan olahraga teratur.
Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Wanita PUI Dr. Munipah, Sekretaris Umum PP Wanita PUI Endah Fitriyah, S.P., M.P., Waketum PP Pemuda PUI Ahmad Gabriel dan Ketum PD PUI Kota Bekasi Alimuddin MSi.
Sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dalam mendukung upaya penurunan stunting dan menciptakan keluarga yang berkualitas di Indonesia. (AG)