Luruskan Megawati soal Pengajian Ibu-ibu, Ketum Wanita PUI: Banyak Manfaatnya untuk Keluarga
PUI.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum DPP Wanita PUI Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si menanggapi pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri soal pernyataan kenapa sekarang banyak ibu-ibu sering ikut pengajian.
Sebelumnya, Megawati mengaku tak melarang kegiatan pengajian. Namun, dia berharap ibu-ibu lebih memperhatikan gizi anak.
“Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf. Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain)?,” ucap Megawati pada acara kick off Pancasila Dalam Tindakan yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (16/2).
Wanita PUI sebagai salah satu ormas yang concern dengan masalah ibu, anak dan keluarga itu menyampaikan pendapat terkait ibu-ibu yang senang melakukan pengajian.
Menurut Ketua Umum DPP Wanita PUI itu, pengajian adalah salah satu media untuk ibu-ibu belajar menuntut ilmu agama dan banyak memberikan manfaat positif untuk keluarga.
“Langkah sebagai seorang istri atau ibu untuk terus menuntut ilmu telah diterangkan dalam Al-Quran dan Hadits, dan belajar merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia, karena dengan belajar dapat meningkatkan kemampuan dirinya, juga dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak ia ketahui,” kata Iroh kepada PUIorid pada Ahad (26/2).
“Dalam Al-Qur’an, kewajiban menuntut ilmu berdasarkan surat Al-Mujadalah ayat 11 yang intinya Allah SWT akan mengangkat derajat mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut ilmu,” jelasnya.
“Isyarat ini menandakan bahwa dengan ilmu-lah manusia dapat menjadi lebih mulia. Selain itu banyak Hadist yang menyampaikan, salah satunya bahwa kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup dimulai dari saat dilahirkan sampai akhir hayat,” ucap Ketua Umum DPP Wanita PUI itu.
Iroh pun menjelaskan bahwa sebagai seorang ibu dalam keluarga muslim, diwajibkan memiliki ilmu karena seorang ibu adalah “Madrosatul Ula”, yaitu guru pertama untuk anaknya semenjak anak itu dilahirkan.
Aktivis ketahanan keluarga itu pun menyampaikan persoalan yang disinggung Megawati terkait manajemen keluarga.
Iroh menjelaskan bahwa banyak keluarga muslim setelah ibu-ibunya ikut pengajian, menjadi paham tentang manajemen keluarga.
Salah satunya adalah tugas ibu menyelesaikan tugas rumahnya terlebih dahulu dan tentunya (mengikuti pengajian) dengan seizin suaminya.
“Untuk anak yang bersama ayahnya itu juga sedang menjalankan peran sebagai ayah. Karena sebagai orang tua, ayah dan ibu memiliki peran yang saling mendukung,” ucapnya.
“Mendidik dan membina anak itu menjadi tanggungjawab ayah dan ibu bersama-sama,” ucapnya.
Iroh juga menyampaikan bahwa DPP Wanita PUI telah menerbitkan buku Pedoman Pengelolaan Majelis Taklim Terpadu yang menjadi acuan dalam pelaksanaan menimba ilmu dan pengalaman di majelis taklim.