Kabar DaerahWanita PUI

Pada Peluncuran Gerakan Nasional Hidup Sehat Wanita PUI, BKKBN Ajak Masyarakat Cegah Stunting

PUI.OR.ID, CIREBON – Direktur Bina Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Safrina Salim, SKM, M.Kes. mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan mencegah stunting sejak remaja.

Ia juga mengenalkan istilah Genre kepada 700 peserta Gerakan Nasional Hidup Sehat dan Senam Mahabbah Wanita PUI yang digelar di alun-alun Gegesik, Cirebon, Sabtu (26/11/2022).

“Remaja Genre adalah remaja generasi berencana yang sehat, cerdas dan ceria. Kita mengajak remaja tempo dulu yaitu ibu-ibu dan remaja masa kini untuk lebih mempersiapkan hidup sehat dan berencana,” katanya menyapa para peserta yang didominasi usia remaja.

Safrina juga mengungkapkan bahwa saatnya yang muda yang berencana. Hanya para remaja yang bisa memutuskan mata rantai stunting Indonesia.

Diketahui pada tahun 2021 lalu, 24,4 persen masyarakat Indonesia terkena stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Ia juga mengajak untuk menurunkan angka stunting agar turun menjadi 14 persen.

“Yang mau nikah muda distop dulu, usia ideal untuk pernikahan bagi wanita adalah di usia 21 tahun, sedangkan untuk pria di usia 25 tahun,” jelasnya.

Safrina mengatakan bahwa ini adalah usia ideal saat alat reproduksi menjadi matang dan dapat menurunkan stunting. Kebanyakan stunting terjadi karena calon orangtua yang menikah di usia remaja belum matang dan siap secara fisik.

“Remaja harus mempersiapkan diri, calon ibu harus sehat, berat badan dan tinggi harus disiapkan. Remaja tidak boleh anemi, lesu dan lemah karena jarang olahraga. Konsumsi makanan yang bergizi dan vitamin hingga tidak kekurangan energi secara kronis. Jaga pola hidup sehat,” ungkapnya.

Sementara itu, Imam Hikmat SE. MM., yang bertindak mewakili Ketua BKKBN Jawa Barat mengatakan bahwa harus ada antisipasi dari kita semua sebagai orangtua.

“Stunting atau gagal tumbuh pada anak adalah akibat gizi kronis. Ada kesalahan dalam konsumsi asupan tubuh,” ujarnya.

Imam juga mengungkapkan bahwa kita sebagai orangtua harus mengantisipasinya dengan memberikan makanan-makanan yang sehat kepada anak-anak. Ia juga mengajak para peserta agar mencegah stunting dimulai dari diri sendiri dan keluarga terdekat.

“Marilah kita bersama-sama menurunkan angka stunting, khususnya di Kecamatan Gegesik dan Kabupaten Cirebon,” pesannya kepada para peserta yang datang dari Gegesik dan berbagai daerah Cirebon itu.

Acara Gerakan Nasional Hidup Sehat dan Senam Mahabbah Wanita PUI ini terselenggaran berkat kerjasama PP Wanita PUI dengan BKKBN dan Anggota DPR RI Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si. Acara dimeriahkan dengan senam bersama, tes kesehatan dan donor darah bagi masyarakat umum.

Hadir dalam kesempatan ini Ketua Umum DPP Wanita PUI Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si., Ketua Dewan Pakar Pusat Wanita PUI Dr. Hj. Netty Prasetiyani, SS. M.Si., Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN RI Safrina Salim, SKM, M.Kes. dan pejabat BKKBN Jawa Barat Imam Hikmat SE. MM.

Hadir pula Ketua DPW PUI Jawa Barat Cecep Syarief Arifien, SE., M.Ag., Sekretaris Umum DPW Wanita PUI Jawa Barat Ani Fatmayani, Ketua DPD Wanita PUI Kab. Cirebon Idah Faridah, pengurus Wanita PUI Kota dan Kabupaten Cirebon, Wanita PUI Majalengka, Wanita PUI Kuningan dan Wanita PUI Indramayu.

Tidak kalah meriahnya juga datang para pengurus Wanita PUI PC Gegesik dan guru-guru serta siswa lembaga pendidikan yang ada di Gegesik mulai dari TK, SDIT, SMP, SMA dan SMK serta Majelis-Majelis Ta’lim Gegesik dan sekitarnya.

Acara dimeriahkan dengan hiburan dari murid sekolah SMA PUI Gegesik. Rangkaian acara ditutup dengan pembagian doorprize bagi peserta yang beruntung. Berbagai hadiah mulai dari rice cooker, kompor gas, TV LED dan sepeda gunung dapat dibawa bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan dari para pembicara. (AG)

Related Articles

Back to top button