Kabar DaerahOpini

POV Isekai Terbesar Sepanjang Masa: Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Coretan AG

Bagi para penggemar manga bergenre isekai, kita sudah tidak asing dengan cerita-cerita yang membawa tokoh utama (MC) berpindah ke dunia lain, lengkap dengan kemampuan atau misi luar biasa yang tidak pernah mereka miliki di dunia asalnya. Tapi, pernahkah kalian berpikir bahwa kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW bisa dilihat dari sudut pandang (POV) yang mirip dengan konsep isekai?

Mari kita coba bayangkan: Nabi Muhammad SAW, yang sebelumnya berada di Makkah, “dipanggil” oleh Allah SWT ke dunia lain—sebuah dimensi ilahi yang tak terjangkau oleh pancaindra manusia biasa. Dengan kendaraan super, yaitu Buraq (yang kecepatannya jelas bikin semua karakter manga dengan skill teleportasi kalah telak), beliau memulai perjalanan epik yang melibatkan “world-hopping” dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik menembus tujuh lapisan langit hingga mencapai Sidratul Muntaha.

Dalam dunia isekai, MC sering kali menerima senjata, kekuatan, atau “blessing” dari dewa di dunia baru tersebut. Nah, dalam Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga “dibekali” kekuatan yang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat manusia: shalat lima waktu. Shalat ini adalah hadiah dan misi dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang beliau bawa kembali ke “dunia asal” untuk menyelamatkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya.

Kalau kalian suka dengan manga/ manhwa seperti Overlord, Tensei shitara Slime Datta Ken atau The Greatest Estate Designer konsepnya serupa: ada dunia penuh keajaiban dengan hukum yang berbeda dari dunia biasa, tempat sang MC memperoleh pemahaman mendalam dan kekuatan baru untuk menghadapi tantangan besar. Namun, yang membuat kisah Isra Mi’raj lebih epik adalah fakta bahwa “dunia lain” yang dikunjungi Nabi bukan sekadar dimensi fantasi. Itu adalah dunia spiritual yang nyata, penuh dengan malaikat, Nabi-Nabi sebelumnya, dan, tentu saja, perjumpaan langsung dengan Allah SWT.

Bayangkan jika ini adalah sebuah manga. Panel demi panel menggambarkan Nabi bertemu dengan para Nabi lain seperti Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa—mungkin bisa dianggap sebagai “team-up” terbesar sepanjang masa! Setiap pertemuan memberikan pelajaran dan memperkuat tekad beliau dalam melaksanakan misi dakwah.

Mungkin ada yang berpikir, bagaimana bisa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan seperti itu dalam waktu singkat? Kalau dalam isekai, kita sering melihat MC yang tiba-tiba “dipindahkan” oleh sihir atau portal. Dalam Isra Mi’raj, mukjizat Allah membuat semua itu nyata tanpa perlu penjelasan rumit ala teori kuantum. Bahkan, sebelum tempat tidur Nabi dingin, beliau sudah kembali ke Makkah dengan membawa perubahan besar.

Kisah Isra Mi’raj ini sebenarnya mengajarkan kepada kita, sebagai pemuda, bahwa kekuatan sejati tidak selalu datang dari pedang sakti, sihir, atau skill OP. Kekuatan itu bisa datang dari hubungan kita dengan Sang Pencipta melalui shalat. Shalat adalah “power-up” yang diberikan langsung oleh Allah, yang kalau kita analogikan, seperti cheat code untuk menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.

Bayangkan jika kita diundang untuk bertemu dengan artis terkenal, tokoh idola, atau bahkan Presiden, tentu kita akan merasa berdebar-debar, penuh harap-cemas, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin: mengenakan pakaian terbaik, menyusun kata-kata yang sopan, dan menjaga sikap sesempurna mungkin. Namun, shalat adalah momen agung yang jauh lebih istimewa, di mana kita berhadapan langsung dengan Allah SWT, Sang Pemilik Kehidupan. Dialah yang dengan kasih sayang-Nya memberikan kita napas tanpa henti, tubuh yang sehat, rezeki yang melimpah, dan nikmat-nikmat lain tanpa pernah meminta imbalan. Shalat menjadi cara kita untuk bersyukur, sekaligus menyambung koneksi spiritual dengan Zat yang Maha Pengasih, yang selalu ada untuk mendengar doa-doa kita. Tak ada momen yang lebih mulia daripada ini, sebuah undangan khusus dari Sang Khalik kepada hamba-Nya.

Jadi, bagi kamu yang suka dengan cerita isekai, jangan lupa bahwa kisah terbesar ini bukan sekadar fantasi. Isra Mi’raj adalah perjalanan nyata yang membuktikan kebesaran Allah dan pentingnya menjalankan misi kita di dunia ini. Kalau MC di isekai bisa jadi penyelamat dunia lain, kenapa kita tidak bisa menjadi pahlawan di dunia kita sendiri, dengan shalat sebagai kekuatan utamanya?

Siapa tahu, perjalanan hidup kita juga adalah bagian dari “isekai” yang Allah tetapkan untuk membawa kita kembali ke tempat terbaik: surga.

Ahmad Gabriel (AG)

Petani Amal, 27/1/25

Related Articles

Back to top button