DakwahOpini

PUI dan Rumah Besar Ummat Islam

Penulis: H. Raizal Arifin, M.Sos.

Sekjend DPP PUI

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, partai yang menjadi “Rumah Besar Umat Islam” gagal lolos ke Senayan. PPP (Partai Persatuan Pembangunan) tidak mampu mencapai ambang batas 4% sebagai syarat lolos ke Senayan. Ini adalah pukulan telak bagi ummat Islam karena PPP adalah salah satu manifestasi eksistensi politik Ummat Islam. Meskipun ada kabar baik meningkatnya perolehan suara PKB di Pemilu 2024 ini.

Pelajaran penting dari fenomena PPP ini adalah keniscayaan terjadinya kemunduran bagi organisasi Islam. Walaupun ia pernah mengalami kejayaan di masa lalu, bukan tidak mungkin ia bisa hilang terhapus sejarah. Semoga ini tidak terjadi pada PPP ataupun organisasi Islam dimanapun berada.

Dalam perspektif visi dan narasi, gagasan ingin menjadi Rumah Besar Ummat Islam yang digagas PPP adalah ide cemerlang. Apalagi di masa itu kondisi umat Islam memang sedang dalam posisi sulit dan tanpa Naungan yang jelas. Namun gagasan ini kehilangan relevansi saat keran demokrasi dibuka. Terjadi disrupsi yang membuat muncul berbagai organisasi dan partai politik yang menjadi rumah-rumah baru umat Islam.

Walaupun bukan istana megah, rumah-rumah baru ini berhasil menjawab kebutuhan dan harapan ummat dari berbagai perspektif. Ada yang menjadi rumah bagi sebagian ummat yang haus kajian-kajian keislaman yang ilmiah dan mendalam. Ada juga Rumah yang membantu hajat sosial ekonomi ummat.

Relevansi inilah yang menjadi kunci eksistensi bahkan kebesaran sebuah rumah atau organisasi Islam. Seberapa banyak ummat yang mau bernaung dan menjadi bagian dari keluarga Rumah tersebut, tergantung dari menu dan layanan apa yang diberikan kepada ummat. Seberapa besar benefit dan impact yang dirasakan ummat.

Ini bukan tentang mendidik ummat menjadi pragmatis. Tapi ini adalah hukum alam dan sebuah fitrah. Tak ada organisasi, perusahaan atau Rumah apapun yang akan besar dan sukses tanpa memberikan kebermanfaatan. Semakin besar kebermanfaatan yang kita berikan, semakin banyak orang yang menyukai, mendukung serta bersedia menjadi bagian dari perjuangan kita. Demikian sebaliknya.

Maka kalau kita ingin menjadikan PUI sebagai Ormas pemersatu ummat, menjadi rumah besar yang membuat sebanyak mungkin ummat Islam nyaman bernaung di bawahnya, maka kita ‘hanya’ perlu kembali istiqomah mewujudkan 8 agenda Islah PUI. Mengoperasionalisasikan setiap poin islah menjadi produk karya yang kebermanfaatannya dirasakan oleh jama’ah dan ummat secara luas.

Selayaknya rumah yang menjadi tempat bernaung, kita sebagai pengurus dan Warga PUI setidaknya harus memiliki mentalitas Bhineka Tunggal Ika. Siap bersilaturahim, bekerja sama dan berkolaborasi dengan siapapun. Kita harus melampaui sekat-sekat perbedaan dan fokus pada visi dan maslahat. Perbedaan apapun seperti warna kulit, suku, profesi bahkan partai, harus bisa kita damaikan. Bukan dilihat sebagai perbedaan, tapi potensi untuk memperkaya khazanah dan peluang-peluang membesarkan PUI.

Apalagi bila PUI ingin merekrut jutaan anggota baru, niscaya akan ada beragam jenis, karakter, preferensi politik, mazhab, budaya, parpol dan beragam jenis manusia yang masuk ke dalam rumah PUI. Sebagai orang yang lebih dahulu ada di rumah ini, kita perlu mempunyai jiwa besar untuk menyambut, mengakrabi, berukhuwah hingga saling bersinergi dengan lebih banyak perbedaan. Walaupun awalnya tak nyaman, kita harus melakukannya bila ingin PUI memiliki jutaan anggota seperti ormas lain.

Insya Allah ada berjuta berkah dan manfaat bila kita mau dan bergerak menjadikan PUI rumah besar untuk ummat Islam Indonesia. Ada banyak peluang kebaikan, perbaikan dan jalan mencari keridhoan Allah dalam beragam bentuk pelayanan dan kebermanfaatan yang kita bisa lakukan. Kesuksesan dan kebesaran PUI hanya tinggal waktu bila kita secara jiwa, mental, budaya dan operasional gerakan menjadi rumah besar yang memberikan berjuta kebermanfaatan kepada ummat dan Bangsa.

Semoga PUI bisa menjadi Rumah Besar yang benar-benar mencintai dan dicintai oleh Ummat dan Bangsa. Yang menghantarkan Kesuksesan bagi setiap manusia yang bernaung dalam rumah PUI, sekaligus menjayakan Bangsa ini. InsyaAllah kita bisa!!!

Related Articles

Back to top button