DPP PUI Gelar Training Intisab 1: Menyulam Komitmen, Menyalakan Semangat Perjuangan

Jakarta — Bidang Rekrutmen dan Pembinaan Anggota Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI) menggelar Training Intisab 1 bertema “Bersama Kita Menguatkan Komitmen, Meneguhkan Perjuangan” di Gedung Pimpinan Pusat PUI, Jakarta pada Sabtu (14/6/25). Kegiatan ini dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Rekrutmen DPP PUI Ust Imron Rosyadi dan diikuti oleh 60 peserta dari berbagai daerah, terutama wilayah Jabodetabek, sebagai bagian dari penguatan ideologis dan kaderisasi struktural dalam tubuh PUI.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua Pembinaan DPP PUI, Dr. Nandar Sunandar, M.Si, menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat perjuangan. Ia menegaskan bahwa PUI adalah organisasi dakwah dan perjuangan yang memerlukan sumber daya manusia yang kokoh dan berkomitmen dalam menyatukan umat.
“Training ini adalah bagian dari proses perjuangan. Kita berharap peserta bisa menangkap semangat, ilmu, dan nilai dari para pemateri, lalu mengimplementasikannya di daerah masing-masing agar PUI semakin kuat dan bergelora,” ujar Dr. Nandar.
Materi pertama disampaikan oleh Ketua Umum DPP PUI, H. Raizal Arifin, M.Sos, yang mengupas sejarah panjang perjuangan PUI. Ia menyampaikan bahwa memahami sejarah bukan hanya untuk mengetahui masa lalu, tapi untuk menapaki arah masa depan.
“PUI didirikan oleh Pahlawan Nasional negara kita Indonesia. Ia tumbuh dari kebersamaan, gotong royong, zakat, infak, wakaf, dan sedekah umat. Dari sinilah karakter perjuangan PUI terbentuk. Kader PUI harus bangga terhadap sejarahnya dan meneruskan estafet perjuangan itu,” tegas Raizal.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI, KH Nur Ihsan Zaidi, MM, yang menguraikan konsep intisab sebagai landasan ideologis dan bentuk keterikatan kader terhadap nilai-nilai dasar organisasi.
“Intisab bukan sekadar formalitas keanggotaan. Ini adalah ikatan hati, pemikiran, dan amal. Siapa yang telah berintisab, berarti ia sudah siap menapaki jalan perjuangan bersama PUI dengan keikhlasan dan totalitas,” jelas KH Nur Ihsan.
Sesi berikutnya diisi oleh Wakil Ketua Majelis Syura PUI, KH Nazar Haris, MBA, yang membawakan materi tentang universalitas ajaran Islam dalam kerangka Islah al-Tsamaniyah — delapan bidang perbaikan yang menjadi karakter khas perjuangan PUI.
“Islam adalah agama yang menyentuh seluruh aspek kehidupan. Melalui Islah al-Tsamaniyah, kita ingin agar perjuangan PUI tidak hanya berada di masjid atau sekolah, tapi juga di bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya secara utuh,” kata KH Nazar.
Terakhir, KH Eka Hardiana dari Majelis Masyayikh PUI membahas pentingnya Tarbiyah Islahiyah sebagai proses pembinaan kader secara terstruktur dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kader PUI tidak cukup hanya semangat, tapi juga harus dibina secara sistematis.
“Perubahan besar lahir dari kader yang dibina secara benar. Tarbiyah adalah jantung organisasi. Jika tarbiyahnya kuat, maka perjuangan akan istiqomah dan hasilnya akan nyata di masyarakat,” ujar KH Eka.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan momen keakraban yang dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Rekrutmen DPP PUI, Ust Suharta Harazi, yang dirancang untuk mempererat hubungan antar peserta sekaligus menjadi ruang berbagi pengalaman dan gagasan. Suasana yang hangat dan terbuka menjadikan momen ini sebagai penguat rasa kebersamaan dan komitmen kolektif untuk melanjutkan perjuangan PUI secara lebih solid dan berdaya guna.
“Semoga Training Intisab ini menjadi momentum kebangkitan baru, mengokohkan komitmen dan membangkitkan kembali ruh perjuangan yang murni,” pungkas Ust Suharta menutup kegiatan.
Tampak hadir pula Ketua DPP PUI Bidang Dakwah Ust Rijalul Imam, Ketua DPP PUI Bidang Diklat Arif Susanto, Ketua Umum DPW PUI DK Jakarta Ust Oskar Vitriano, Ketua Umum DPW Wanita PUI DK Jakarta Usth Ika Maya, dan Wakil Ketua Umum PP Pemuda PUI Ahmad Gabriel.