Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi: Semoga PUI Dapat Berperan Mengatasi Masalah Sosial di Masyarakat
PUI.OR.ID, MEDAN – Pada Sabtu, 4 Juni 2022 bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Sumatera Utara diadakan Silaturahim Keluarga Besar Persatuan Ummat Islam (PUI) Sumatera Utara dan Pelantikan serta Rapat Kerja DPW Wanita PUI Sumut Periode 2022-2027.
Setelah rangkaian acara dibuka, Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi dalam sambutannya berharap, ormas Persatuan Ummat Islam (PUI) terutama Wanita PUI Sumut dapat menjalankan program-program kegiatan yang dapat melindungi masyarakat, terutama wanita dan anak-anak, serta membantu masyarakat menyelamatkan akhlak dan menjadi sarana edukasi agama, hukum dan pendidikan.
Harapan lainnya yang disematkan pada Wanita PUI Sumut agar dapat berperan mengatasi masalah penyakit sosial seperti perjudian dan penyebaran narkoba di Sumut ini. Gubernur pun melanjutkan bahwa penyakit sosial ini dapat merusak generasi muda yang akan datang. Peran ibu-ibu di rumah tangga sangat strategis untuk mengatasi masalah ini.
“Keluarga Besar Wanita PUI Sumut juga harus dapat berperan dan berkontribusi sebagai perekat persatuan dan kesatuan serta menjalin kekeluargaan di masyarakat dan menjadi tauladan bagi ormas-ormas perempuan lainnya,†kata Gubernur Edy Rahmayadi.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Wanita PUI, Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si menyampaikan bahwa Wanita PUI Sumut dapat bermitra dengan Pemprov Sumut untuk merancang program kerja strategis di Sumut ini. Beliau juga berharap, eksistensi Wanita PUI Sumut dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan kaum wanita di Sumatera Utara.
Ia melanjutkan, maka Wanita PUI Sumut harus bersinergi dan berkolaborasi dengan ormas wanita lainnya di Sumut ini untuk merancang program kerja yang dapat menyelamatkan generasi bangsa ini. Lebih lanjut Ketum DPP Wanita PUI ini juga menyampaikan bahwa ormas Wanita PUI merupakan salah satu media untuk beramal jama’i, berjuang untuk mencerahkan umat dan masyarakat sehingga dapat berkontribusi pada peradaban islami.
Di PUI acuan dalam berdakwah amal jama’i telah memiliki dasar filosofis INTISAB sebagai pijakan. Kemudian dalam menurunkan program/ implementasinya melalui ITSLAHUL TSAMANIYAH (8 Perbaikan). Dalam 8 Perbaikan ini dimulai dengan perbaikan aqidah, ibadah, tarbiyah, a’ilah, ekonomi, tradisi, umat dan masyarakat. Dikarenakan saat ini kita mendapat gempuran dari berbagai pihak yg dapat merusak peradaban bangsa, terutama umat Islam, sehingga dalam kepengurusan saat ini Ketum DPP Wanita PUI menyampaikan harapan yang senada dengan keinginan Gubsu mendorong agar terjadi peneguhan ketahanan keluarga.
Peneguhan ketahanan keluarga ini melalui dukungan pendidikannya, dukungan pemberdayaan ekonominya, dukungan dakwah dan sosialnya. Titik tekan ini dipilih dikarenakan saat ini ketahanan keluargalah sebagai benteng utama dalam menjalani kehidupan dan bermuamalah. Bila telah terbentuk ketahanan keluarga nasional maka hal ini memberikan kontribusi pada NKRI sehingga terjadi Baldatun thoyibatun wa rabbun ghofur.
Dalam beramaliah jama’i, di Sumut memang ada tantangan yang tidak kecil dalam pengembangan dan penguatan wilayahnya. Hal ini dikarenakan di Sumut terdapat 25 kabupaten dan 8 kota, dan hal ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh Wanita PUI saja, tentunya harus bersinergis dengan PUI maupun unsur otonom di PUI seperti Pemuda PUI, Hima PUI dan konsolidasi dengan ormas Muslimah lainnya.