Kisruh Pulau Rempang, Sekjend DPP PUI: Menteri Bahlil Harus Bisa Berdialog dengan Hati
PUI.OR.ID, JAKARTA – Niat baik Pemerintah membangung Rempang Eco City sebagai Proyak Strategis Nasional harusnya tak perlu menjadi kekisruhan. Pemerintah Pusat sebagai pihak yang berhasil meyakinkan pengusaha Nasional dan Investor asing, juga seharusnya bisa meyakinkan masyarakat wilayah terdampak agar mendukung proyek bernilai 117,42 Trilliun ini.
Menanggapi kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Sekjend Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI) H. Raizal Arifin mengharapkan Menteri Bahlil sebagai pemilik hajat, bisa membangun dialog yang santun dan dari hati ke hati kepada masyarakat Pulau Rempang.
“Menteri Bahlil bisa mengumbar senyum dan menyakinkan Investor, harusnya juga bisa meyakinkan masyarakat setempat dengan hati yang bersahabat,” ujar Raizal.
Raizal menambahkan, selain memiliki tugas mencari invetasi untuk kemajuan negeri, Menteri Bahlil juga punya tugas dari konstitusi untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
“Masyarakat Pulau Galang telah bermukim sejak Indonesia belum merdeka. Merekalah tumpah darah Indonesia. Maka menteri bahlil harus bisa menyakinkan nilai strategis proyek ini dengan santun, bahkan membuat masyarakat tetap bersuka cita walaupun harus berpindah lokasi tempat tinggal,” tambah Raizal.
Tindakan kekerasan dalam mengawal proyek investasi hanya menyebabkan luka sesama anak Bangsa. Proyek Nasional apapun yang demi tujuan nasional harusnya bisa didiskusikan dengan santun, bukan dengan wajah suram apalagi dengan kekerasan. Bila itu terjadi, maka ada sesuatu yang salah dan menyimpang sehingga prosesnya perlu diperbaiki dan dikoreksi bersama. Karena sesuatu yang baik semestinya bisa diterima bahkan didukung oleh segenap masyarakat.
“PUI berharap Menteri Bahlil bisa menyelesaikan dialog-dialog santun dan dengan hati kepada warga Pulau Rempang sebelum proyek Rempang Eco City dilanjutkan. Kalau perlu, Menteri Bahlil berkemah beberapa hari bersama warga Pulau Rempang, sambil menikmati Pantai nan Indah dan ramahnya rakyat Melayu. Yang penting hati sama-sama adem dan ikhlas demi kemajuan Bangsa,” tutup Raizal.