AgamaHikmah

Pentingnya Keseimbangan Antara Khauf dan Raja’ bagi Orang Mukmin

Oleh KH Ahmad Sanusi
Ulama Pendiri PUI

بَلَىٰ مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“(Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah: 81)

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah: 82)

1. Tidaklah Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an ancaman atas orang durhaka, melainkan diiringi dengan ayat tentang janji pahala surga (bagi yang beriman).

2. Ini menunjukkan kesempurnaan adilnya Allah ta’ala.

3. Wajib bagi orang mukmin untuk imbang dalam khauf (takut) akan api neraka dan raja’ (harap) akan pahala surga.

4. Adanya balasan surga dari Allah menunjukkan kesempurnaan rahmat-Nya. Adanya ancaman siksa, nampak kesempurnaan hikmah-Nya.

(Disarikan oleh Usth. Herliani dari kitab Tamsyiyatul Muslimin karya KH. Ahmad Sanusi, Mei 1935/Jilid I, h. 251)

Related Articles

Back to top button