OpiniSiaran Pers

103 Tahun PUI dan Pemuda PUI (Bagian 1)

Ditulis Oleh:

Kana Kurniawan

Ketua Umum PP Pemuda PUI

PANJANG umur perjuangan. Kira-kira itu kalimat untuk PUI dan Banomnya, Pemuda PUI. Umur yang tua, juga pengabdiannya.

PUI diriwayat Disertasi Wawan Hernawan dan Prof. Nina Lubis tercatat sejak tahun 1911. Setahun lebih dulu dari Muhammadiyah 1912.

Hanya saja, kolonial Belanda saat itu menganggap Hayatul Qulub (HQ) bukan sekedar gerakan intelektual KH. Abdul Halim. Tapi perlawanan ulama dan santri.

HQ pun berubah-ubah namanya. Dari HQ, I’anah Tholibin, lalu Pesjarikatan Oelama (PO) yang dikukuhkan kolonial Belanda pada 21 Desember 1917 melalui Gouvernements besluit 21 December 1917.

Berikut ini penggalan SK Pendirian PUI zaman Kolonial Belanda.

Saat pengukuhan itu, KH. Abdul Halim membentuk Madjlis Perguruan, Madjlis Penjiaran, Madjlis Perusahaan dan Madjlis Pemuda serta Madjlis Kesengsaraan Oemoem (PKO).

Sejak itulah gerakan Pemuda PUI paling masif dalam upaya memerdekakan Indonesia bersama induknya, PUI. Taktik perjuangan pun ditandai dengan metamorfosis organisasi.

Tahun 1926 menjadi Persatuan Pemuda Persjarikatan Oelama Indonesia (P3OI), berubah menjadi Periketan Pemuda Islam (PERPI). Inovasi PO berjuang tidak berhenti.

Tahun 1929, guna melawan provokasi PKI. PO mendirikan Hizbul Islam Padvinders Organisatie (HIPO). Pada era Jepang, banyak aktivis Pemuda PUI masuk HEIHO dan PETA.

Bersambung…. (**)

Related Articles

Back to top button