DPP PUI Gelar FGD Pendidikan untuk Menyempurnakan PTP PUI
PUI.OR.ID, BANDUNG – DPP PUI Bidang Pendidikan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pendidikan PUI dengan tema “Mencari Model Potret Lulusan Pendidikan PUI dan Formulasi Implementasi Program Terpadu Pendidikan (PTP) PUIâ€. Acara yang diselenggarakan pada Selasa, (16/11/2021) ini menghadirkan para Profesor, Doktor dan Pakar Pendidikan PUI, mereka adalah Prof. Dr. Dedi Mulyasana, M.Pd., Pakar Pendidikan PUI dan Guru besar Universitas Islam Nusantara yang menyajikan materi “Potret Ideal Lulusan PUI dan Tantangan Masa Depanâ€. Dilanjutkan dengan Prof. DR. H. Endang Soetari, M.Si. Ketua Dewan Syarian Pusat PUI yang menyampaikan materi “Karakter Intisab sebagai Ciri Khas Lulusan Lembaga Pendidikan PUIâ€. Selanjutnya Dr. KH. A. Suganda, M.Ag., Ketua STAI Syamsul’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi dan Wakil Ketua Lajnah Ifta Dewan Syari’ah Pusat PUI sebagai narasumber dengan tema “Potret Ideal Lulusan Pendidikan PUI, Pandangan KH. Sanusiâ€.
Kemudian, Dr. Dian Widiantari, M.Ag., Ketua Departemen Dikdasmen DPP PUI dan Assesor Nasional membawakan materi “Santri Lucu PUI, Potret Lulusan Pandangan KH. Abdul Halimâ€. Lalu Dr. KH. Wido Supraha, M.Si., Wakil Ketua Umum DPP PUI dan Ketua Bid. Pendidikan PUI yang memberikan materi “Program Terpadu Pendidikan (PTP) PUI, Sebuah Kebutuhanâ€. Selanjutnya Prof. Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd., Anggota Majelis Syura PUI dan Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang menyampaikan materi dengan tema “Peluang dan Tantangan Implementasi PTP PUIâ€. Sedangkan narasumber terakhir Drs. KH. M. Iding Bahrudin, M.M.Pd., Sekretaris Majelis Syura PUI dan Pakar Pendidikan PUI memberikan materi “Strategi Membangun Partisipasi Warga PUI dalam Implementasi PTP PUIâ€.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Acara yang dihadiri oleh 35 peserta ini mengundang perwakilan dari seluruh Dewan Pengurus Wilayah PUI Se-Indonesia, Wanita PUI, Pemuda PUI, yang hadir secara langsung di Hotel Narapati Bandung dan juga secara daring di ruang Zoom.
Ketua Umum DPP PUI, KH. Nurhasan Zaidi yang membuka acara ini menyebutkan dalam sambutannya bahwa FGD pada hari ini adalah proses panjang dari dinamika pemikiran PUI dari para pendahulu lalu hingga saat ini untuk menyongsong perubahan ke depan.
“Mudah-mudahan partisipasi para Pakar Pendidikan ini dapat berkontribusi pada masa depan pendidikan PUI, kebetulan PUI akan berumur 104 tahun pada Desember nanti,†katanya.
“Acara ini mendorong kita bagaimana PUI dapat mengaktualisasi kembali, menyegarkan kembali arah pendidikan PUI ke depan, agar kita terus melakukan pembaharuan, agar kita terus mentajdid amaliah dan kebutuhan kita, supaya tidak terlena dalam zona nyaman,†pesannya.
Narasumber acara, Prof. Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd., menyampaikan bahwa ia merasa amat gembira karena ini adalah acara yang sangat bagus dan diharapkan mampu melahirkan ide-ide brilian untuk Program Terpadu Pendidikan (PTP) dan untuk kemajuan PUI.
“Saat ini juga PUI tengah mengujicobakan beberapa sekolah model. Rencananya ke depan akan ada 100 sekolah model dan saat ini yang mendapat giliran pertama adalah Daarul Uluum Majalengka,†katanya.
Ia berharap, semoga Daarul Uluum menjadi sekolah yang bagus dan sedang ditata menjadi sekolah model dan sehingga dapat dicontoh oleh sekolah-sekolah PUI yang lain. Ia mengungkapkan bahwa ia yakin dan percaya, PUI sanggup dan mampu melakukan ini semua.
“Kinerja Badan Penyelenggara (BP) Daarul Uluum yang dikomandani oleh Dr. Wido sudah dalam track yang baik dan benar, tinggal memoles dengan hal-hal yang lebih bagus sehingga ke depannya maju tanpa pertentangan apapun. Saya yakin dan percaya Dr. Wido mampu dan bisa menjadi komandan PTP PUI dengan sebaik-baiknya,†tutupnya.
Sekretaris Majelis Syura PUI, Drs. KH. M. Iding Bahrudin, M. Mpd, mengucapkan syukur alhamdulilah bahwa Daarul Uluum sebagai sekolah unggulan sudah mengalami perubahan-perubahan dari segi teori juga praktik. Ia menjelaskan, di antaranya menyatukan kurikulum mulai dari tingkat Tsanawiyah sampai Aliyah menjadi enam tahun.
“Itu merupakan usaha kita untuk meningkatkan pendidikan yang ada di PUI. Ada perkembangan dari segi proses belajar-mengajarnya, bahasa Arab dan Inggrisnya, kemudian juga banyak yang berprestrasi dan ini merupakan suatu peningkatan,†lanjutnya.
“Karena ini sudah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat termasuk rapat Majelis Syura, maka semua stakeholder harus mendukung terlaksananya Daarul Uluum sebagai sekolah unggulan di PUI,†pungkasnya.
Ketua Departemen Dikdasmen DPP PUI, Dr. Dian Widiantari, M.Ag. mengungkapkan apresiasinya karena BPDU sudah mulai merealisasikan amanat musyawarah Majelis Syura. Namun, di sisi lain ia berpesan bahwa memang tidak bisa melakukan perubahan dalam waktu sebentar, yaitu dalam satu tahun ini. Ia mengungkapkan, bahwa kita masih butuh banyak waktu untuk melakukan pembinaan-pembinaan kepada Daarul Uluum, terutama dibekali dengan dokumen-dokumen yang sudah rigid dari DPP PUI.
“Jadi pembinaannya bukan hanya hari ini, namun ke depan kita perlu melakukan pembinaan kembali tentunya dengan SOP yang relevan untuk Daarul Uluum ini,†lanjutnya.
Ia mengungkapkan, sudah ada geliat kemajuan dari apa yang sudah dilakukan Dr. Wido sebagai ketua BPDU. Ia mencontohkan, adanya kegiatan-kegiatan seperti halnya Ta’lim Ishlah untuk orangtua, peserta didik, dan guru yang dilakukan pekanan maupun bulanan. Kemudian ia juga menyampaikan, ada perbaikan-perbaikan di pesantren yang tadinya dari aspek sarana prasarana kurang terpelihara, hari ini dengan setiap minggu Dr. Wido konsisten datang, itu menunjukkan progress lebih baik walaupun kepengurusan BPDU baru satu tahun berjalan. (Gabriel)